Powered by Blogger.
RSS

PRINSIP-PRINSIP DASAR KOMUNIKASI


 BAB I
PENDAHULUAN
 Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrati manusia akan selalu hidup bersama. Hisup bersama antar manusiaakan berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi yang mempengaruhinya.
Komunikasi dapat terjadi pada siapa saja, baik antar guru dengan muridnya, orangtua dengan anaknya, pimpinan dengan bawahannya, antara sesama karyawan dan lain sebagainya. Melakukan komunikasi merupakan bagian terpenting dari semua aktivitas, agar timbul pengertian dalam menyelesaikan tugas masing-masing.
Komunikasi merupakan proses penyampaian ide, pemikiran, pendapat dan berita ke suatu tempat tujuan serta menimbulkan reaksi umpan balik.
Agar komunikasi berjalan efektif harus memenuhi prinsip-prinsip dasar komunikasi; hal inilah yang akan penulis uraikan pada bab selanjutnya.

BAB II
PEMBAHASAN
PRINSIP-PRINSIP DASAR KOMUNIKASI

A.     Pengertian Komunikasi
Sebelum kita memahami bagaimana prinsip-prinsip dasar komunikasi lebih jauh, kita perlu terlebih dahulu memahami apa yang dimaksud dengan komunikasi itu sendiri.
1.    Menurut Bahasa
Kata komunikasi berasal dari bahasa Inggris “Communicate” artinya menghubungkan, berhubungan dengan.”[1]
2.    Menurut Istilah
Adapun pengertian komunikasi menurut istilah yaitu:
a.   Pengertian komunikasi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia oleh W.J.S. Poerwadarminta mengatakan bahwa komunikasi itu adalah perhubungan oleh pihak ketiga.[2]
b.  Pengertian komunikasi menurut Ensiklopedia adalah penyelenggaraan tata hubungan kegiatan menyampaikan warta, dari satu pihak ke pihak lain dalam suatu organisasi/instansi.[3]
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian berita dari suatu pihak ke pihak lain dengan mempergunakan suatu sarana untuk mendapatkan saling pengertian antara kedua belah pihak.
 B.     Prinsip-prinsip Dasar Komunikasi
Adapun prinsip-prinsip dasar komunikasi itu antara lain :
1.    Adanya Proses Komunikasi
Apakah biasanya yang terjadi jika suatu proses komunikasi sedang berlangsung berikut ini adalah beberapa contoh kejadian yang oleh hampir tiap orang dinyatakan sebagai komunikasi.
a.       Seorang anak kecil menangis di tengah malam mencari ibunya.
b.      Seorang pengendara mobil menyembunyikan tuter (klakson) memperingatkan seorang penjalan kaki agar minggir.
c.       Nyala lampu lalu lintas berubah dari hijau ke merah.
d.      Seekor kucing mengeong karena ada kucing lain yang mau merebut ikan.
Dalam semua contoh di atas, pihak-pihak yang berpartisipasi atau dengan kata lain yang turut mengambil bagian dalam proses komunikasi, saling memanfaatkan atau berbagi informasi. Unsur dasar dalam komunikasi adalah informasi.
Proses yang mendasar dalam komunikasi adalah penggunaan bersama atau dengan kata lain ada yang memberi informasi (mengirim) dan ada yang menerima informasi. Penggunaan bersama di sini tidak harus yang memberi dan yang menerima harus saling berhadapan secara langsung akan tetapi bisa melalui media lain, seperti tulisan, isyarat, maupun yang berupa kode-kode tertentu yang bisa dipahami.
Kesimpulannya, bahwa dalam proses komunikasi, pihak-pihak peserta dalam komunikasi menciptakan pesan-pesan yang berupa informasi bisa berbentuk pola, isyarat ataupun simbol, dengan harapan akan mengutarakan suatu makna tertentu bagi peserta-peserta lain (penerima).
2.    Makna yang Dikandung Pesan
Dalam bagian sebelum ini, pesan dibahas sebagai suatu kumpulan pola-pola isyarat-isyarat atau simbol-simbol, baik pola, isyarat maupun simbol itu sendiri tidak mempunyai makna, karena hanya berupa perubahan-perubahan wujud perantara yang berguna untuk komunikasi.
Makna adalah balasan terhadap pesan. Kita sudah mengetahui bahwa suatu pesan itu terdiri dari isyarat-isyarat atau simbol-simbol yang sebenarnya tidak mengandung makna. Makna baru timbul, jika ada seseorang yang menafsirkan isyarat atau simbol bersangkutan dan berusaha memahami artinya. Dari segi psikologis, isyarat atau simbol bertindak selaku perangsang untuk membangkitkan balasan di pihak penerima pesan.
Adapun makna balasan itu terbagi dua, yaitu :
a.       Makna Penegas
Makna penegas adalah sejenis balasan yang menamakan atau menggambarkan objek yang ditujukan oleh suatu isyarat tertentu. Makna penegas mengenali, menunjuk dan memisahkan sesuatu. Misalnya : kursi. Kursi bukan meja, kursi bukan orang, kursi bukan rumah.
Isyarat dari masing-masing objek ini menonjolkan dan membedakannya dari objek lainnya. Inilah yang dilakukan oleh makna penegas.
b.      Makna Tambahan
Makna tambahan adalah sejenis balasan dari segi perasaan, yang menyebabkan timbulnya reaksi terhadap suatu isyarat tertentu dengan perasaan takut, yakin, tidak senang dan sebagainya. Reaksi ini terpisah dari gambaran yang timbul dalam pikiran.
3.    Menuju Suatu Model Proses Komunikasi yang Umum dan Memusat
Ada tiga model dalam proses komunikasi, yaitu :
a.       Model Umpan Balik
Istilah “umpan balik” sering dipergunakan bagi informasi yang didapat kembali oleh sumber dari penerima tujuan “umpan balik” ini adalah guna menilai pengaruh pesannya atau untuk melihat sampai seberapa jauhkah si penerima memahami makna yang ada pada diri sumber mengenai pesan yang digunakan bersama. Umpan balik ini dapat berupa wajah penerima yang kelihatan bingung atau berupa pulangnya kembali seorang pasien dalam waktu satu bulan ke klinik, mengikuti petunjuk untuk mendapatkan satu seti pil anti hamil lagi. Kadang-kadang  “umpan balik” terlambat sekali datangnya. Misalnya jika pasien baru datang kembali beberapa bulan keudian, tetapi dalam keadaan hamil kebali. Kadang-kadang sama sekali tidak terdapat umpan balik atau kalaupun datang sudah tidak berguna lagi; misalnya jika bom ang hendak diamankan meletus ketika sumbu ledaknya dicabut.
Jika pihak yang diajak berkomunikasi tidak atau kurang memahami maksud kita, susunlah sandi yang mirip dengan masalah tetapi berlainan wujudnya, agarjangan sampai pemahamannya tidak memencar.
b.      Model Timbal Balik
Pada model timbal balik, proses komunikasi tidak hanya terbatas pada penerimaan sumber terhadap informasi mengenai pengaru pesannya (umpan-balik) pada diri penerima. Proses komunikasi ini tidak terhenti sesudah umpan balik, melainkan berbalik kembali ke peserta pertama. Dan pihak pertama ini menyusun pesan yang baru lagi. Jadi ingkarannya berulang kembali.
c.       Model Komunikasi yang Memusat
Model komunikasi yang memusat, mirip wujudnya dengan model dua tahap, akan tetapi pada model komunikasi yang memusat perubahan arah yang diambil oleh peserta-peserta bergerak melingkar dan adanya pengertian bersama sebagai hasil akhir dala proses komunikasi. Di sini, pengertian bersama diperlakukan sebagai arah yang ideal atau sebagai hasil akhir yang ideal dalam proses komunikasi.
 BAB III
PENUTUP

A.     Simpulan
1.      Komunikasi adalah suatu proses penyampaian berita dari suatu pihak ke piak lain dengan mempergunakan suatu sarana untuk mendapatkan saling pengertian antara kedua belah pihak.
2.      Prinsip-prinsip Dasar Komunikasi, yaitu :
a.       Adanya proses komunikasi.
b.      Makna yang dikandung pesan.
c.       Menuju suatu model proses komunikasi yang umum dan memusat.
3.      Adapun makna balasa itu terbagi dua, yaitu:
a.       Makna penegas.
b.      Makna tambahan.
4.      Ada tiga model dalam proses komunikasi, yaitu :
a.       Model umpan balik.
b.      Model timbal balik.
c.       Model komunikasi yang memusat.
 B.     Saran
Dalam menyampaikan informasi harus memperhatikan lawan bicara atau penerima informasi, baik dari segi usia, pengetahuan, situasi dan kondisi waktu penyampaiannya, agar dengan begitu pesan atau informasi yang kita sampaikan mendapat balasan yang positif dan memusat.
DAFTAR PUSTAKA
Baraba, Faiz, CS, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, Surabaya, Indah, 1994.

Karyono, Hari, Etika Komunikasi, Bandung: Angkasa, 1995.

Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1985.

Sehramm, D. Lawrence Kincaid dan Wilbul, Asas-asas Komunikasi Antar Manusia, Penerjemah Agus Setiadi, Jakarta. LP3ES, 1977.

Shadily, Hasan, Ensiklopedi Indonesia, Jakarta, Inchisar Baru van Hoeve, 1982.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment