ANTROPOLOGI DALAM FILSAFAT
KOMUNIKASI
Secara
umum, Ilmu Sosial berawal dari sosiologi dan antropologi. Ilmu komunikasi
berkembang dari berbagai disiplin ilmu atau dengan meminjam istilah Fisher,
maka ilmu komunikasi ini bersifat eklektisme. Sampai saat ini dasar-dasar
ilmiah dan metodologi ilmu komunikasi yang kita pelajari merupakan hasil
perpaduan dari ilmu-ilmu sosial lainnya. Sumbangan-sumbangan dari disiplin lain
itulah yang kemudian digabung dan memberikan landasan filsafat komunikasi.
A. Sejarah Antropologi
Handbook of Social and
Cultural Anthroplogy,
menjelaskan bahwa antropologi lahir dalam dua fase :
1. Aliran humanistik
a. Menganggap bahwa manusia
dengan mengarahkan seluruh potensinya dapat menciptakan suatu peradaban
2. Aliran evolusionerisme
a. Memandang manusia
sebagaimana layaknya proses biologi dimana manusia akan selalu berubah-ubah
proses biologinya, proses sosio budayanya karena adanya seleksi alam.
Perkembangan
selanjutnya antropologi banyak dipengaruhi oleh teori Linguistik. Edward Saphir
dan Benjamin Whort dalam pandangan antropologi melihat budaya sebagai suatu
sistem komunikasi yang melahirkan cabang ilmu etnologi.
Pada
intinya, etnologi beranggapan pola perilaku manusia merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan manusia dalam kesadaran. Aliran humanistis dan aliran
evolusionerisme telah membahas sumbangan terhadap filsafat komunikasi, dengan
memberikan ide-ide (inspirasi) terhadap lahirnya perspektif dalam komunikasi,
terutama perspektif interaksional dan pragmatis. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa sejarah antropologi telah memberikan sumbangan pada filsafat
komunikasi.
B. Bentuk-bentuk Evolusi
Carneiro
menuliskan bahwa dalam antropologi terdapat 4 macam bentuk evolusi, yaitu :
1. Uniliniar
Menyatakan
bahwa evolusi merupakan suatu proses perubahan yang dipengaruhi oleh kehidupan masyarakat
pada waktu tertentu.
2. Universal
Pada
dasarnya universal sama dengan uniliniar, namun terdapat sedikit perbedaan
diantaranya :
a. Uniliniar : diplikasikan
pada masyarakat
b. Universal : diterapkan pada
budaya secara umum
2 tahapan makna pada
evolusi universal :
i.
Initial-appearance
Û terbentuknya suatu sifat
selalu didahului oleh suatu sifat
ii.
Predominance-of-cases
Û lebih pada ukuran/proporsi
dimana A mendahului B atau sebaliknya dimana ke-2 sifat itu dibentuk
3. Multiliniar
Awalnya
dianggap metodologi, tetapi kurang tepat karena prinsip-prinsip utama rangkaian
evolusi ini tidak jelas.
a. Multiliniar :
Jika masyarakat telah
membentuk suatu sifat lebih dari satu
b. Uniliniar :
Jika masyarakat hanya
mempunyai satu sifat tertentu. Bagian dari beberapa sifat dalam multiliniar.
4. Diferensial
a. Terbentuknya 2 sifat yang
berbeda dalam evolusi
b. Cenderung melibatkan aspek
budaya masyarakat, ekonomi, sosial, politik, hukum pada tingkat yang
bermacam-macam dan berbeda.
C. Pendekatan Sejarah dalam
Antropologi
Metodologi,
yaitu penelitian historis yang digunakan dalam antropologi bersifat empiris. Penelitian historis
dipengaruhi oleh :
1. Aliran evolusionis : Menganggap manusia dasarnya
bersifat intensif, sehingga manusia menciptakan peradabannya sendiri.
2. Aliran difusinisme : Menganggap manusia dasarnya tidak infentif, sehingga penemuan
yang diciptakan manusia dianggap hasil pinjaman dari masyarakat lain.
Pada
perkembangan berikutnya, dipengaruhi oleh teori sosiologi dan psikologi.
1. Teori sosiologi mengarah
pada kuantitatif (positivisme)
2. Teori psikologi yang banyak
dipakai adalah teori psikologi kepribadian.
Setelah
itu, penelitian antropologi mengunakan kembali pendekatan historis, terutama
pendekatan historis Inggris.
Metode
dalam antropologi sosial :
1. Metode tradisi oral
2. Metode dengan menggunakan
dokumen tertulis.
Tidak
saja dasar-dasar ilmiah dari ilmu sosial lain yang mempengaruhi filsafat
komunikasi, tetapi juga metodologinya. Hal ini terbukti bahwa penelitian
sejarah pada saat ini digunakan pada penelitian komunikasi.
D. Konsep Adaptasi dalam ilmu
Biologi dan Evolusi Kebudayaan
Dalam
membicarakan adaptasi, haruslah berpangkal pada konteks teori evolusi, yang
dalam antropologi lebih banyak dipengaruhi Darwin tentang adaptasi.
Dalam
biologi, adaptasi merupakan suatu proses yang dimodifikasi untuk berbagai
kondisi yang baru dimana dalam proses tersebut terdapat penyelesaian. Dalam
proses penyelesaian ini muncul dua kemungkinan :
1. Dengan adanya seleksi alam
dan adaptasi yang baik, maka populasi akan meningkat jumlahnya dengan cepat.
2. Ukuran adaptasi adalah
penurunan jumlah, pengetahuan populasi atau stabilitas numerik.
Krobber
menuliskan bahwa aspek-aspek tertentu dari budaya harus diadaptasikan pada
lingkungan. Krobber menyatakan bahwa lingkungan ini hanya sebagai pembatas
bukan sebagai agen penyeleksi.
Margareth
Mead telah mempublikasikan penelitiannya berkaitan dengan perubahan dalam
adaptasi, pada khususnya brsifat idiosinkratis
, karena Mead memusatkan perhatiannya pada teori komunikasi dalam konteks
jaringan sosial kelompok kecil, bukan pada masyarakat secara keseluruhan.
Tulisan Mead tentang adaptasi yang hanya dapat diaplikasikan menggunakan
jaringan komunikasi, juga memberikan sumbangan pada salah satu metodologi
penelitian komunikasi, yaitu analisis jaringan komunikasi.
Dari
uraian yang ditulis Allan dan McCay, konsep adaptasi memberikan penjelasan yang
gemblang bahwa antropologi telah banyak memberikan sumbangan terhadap filsafat
komunikasi.
Rogers
memakai konsep adaptasi dalam proses penyebaran ide-ide baru atau inovasi.
Konsep ini berkaitan dengan komunikasi pembangunan.
Aliran
humanistis dan evolusi yang mempengaruhi sejarah antropologi juga mempengaruhi
perspektif komunikasi pada perspektif interaksional dan pragmatis. Konsep
bentuk evolusi mempengaruhi perkembangan studi komunikasi massa.
Pendekatan
historis dalam penelitian antropologi sosial memberikan sumbangan terhadap
metode penelitian analisis dan penelitian komunikasi dengan analisis
kualitatif.
Konsep
adaptasi yang digunakan dalam antropologi juga diterapkan oleh Rogers untuk
studi komunikasi pembangunan demikian pula metode penelitiannya menggunakan
jaringan komunikasi.
Sumbangan-sumbangan
berbagai ilmu sosial tersebut khususnya antropologi memberikan manfaat bagi
filsafat komunikasi, sehingga ilmu komunikasi memiliki keragaman dasar-dasar
ilmiah dan metodologi juga memiliki wawasan yang luas dalam memandang fenomena
sosial.
Akan
tetapi, konsep-konsep dan metodologi tersebut telah digabung dan diolah sesuai
karakteristik ilmu komunikasi sehingga memberikan landasan bagi filsafat
komunikasi.
0 comments:
Post a Comment