Teori : PENGERTIAN KOMUNIKASI
Dalam rangka
pembahasan mengenai “ teknik komunikasi ” terlebih dahulu perlu dijelaskan
pengertian komunikasi. Jadi, sebelum kita mengadakan paparan untuk menjawab
pertanyaan “ bagaimana kita berkomunikasi ” (how to communicate), terlebih
dahulu kita harus merasa jelas tentang “ apa itu komunikasi ” (what is communication), pengertian komunikasi dengan segala aspek
yang dicakupnya. Pengertian komunikasi hams ditinjau dari dua sudut pandang,
yaitu komunikasi dalam pengertian secara umum dan pengertian secara
paradigmatik, sehingga akan menjadi jelas bagaimana pelaksanaan teknik
komunikasi itu. 1. Pengertian komunikasi secara umum Setiap orang yang hidup
dalam masyarakat, sejak bangun tidur sampai tidur lagi, secara kodrati
senantiasa terlibat dalam komunikasi. Terjadinya komunikasi adalah sebagai
konsekuensi hubungan sosial (social relations).
Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu
sama lain yang, karena berhubungan, menimbulkan interaksi sosial (social
interaction). Terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi
(intercommunication). Komunikasi dalam pengertian umum dapat dilihat dari dua
segi: a. Pengertian komunikasi secara etimologis. Secara etimologis atau
menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latincommunication
dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Perkataan communis tersebut
dalam pembahasan kita ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan partai komunis
yang sering dijumpai dalam kegiatan politik. Arti communis di sini adalah sama,
dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi,
komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat
kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Jelasnya, jika
seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya, maka
komunikasi berlangsung. Dengan lain perkataan, hubungan antara mereka itu
bersifat komunikatif. Sebaliknya jika ia tidak mengerti, komunikasi tidak
berlangsung. Dengan lain perkataan, hubungan antara orang-orang itu ddak
komunikatif.
b. Pengertian
komunikasi secara terminologis. Secara terminologis komunikasi berarti proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian
itu jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, di mana seseorang
menyatakan sesuatu kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi itu
adalah manusia. Karena itu, komunikasi yang dimaksudkan di sini adalah
komunikasi manusia atau dalam bahasa asing humancommunication, yang sering kali
pula disebut komunikasi sosial atau social comunication. Komunikasi manusia
sebagai singkatan dari komunikasi antarmanusia dinamakan komunikasi sosial atau
komunikasi kemasyarakatan karena hanya pada manusia-manusia yang bermasyarakat
terjadinya komunikasi. Masyarakat terbentuk dari paling sedikit dua orang yang
saling berhubungan dengan komunikasi sebagai penjalinnya. Robinson Crusoe, yang hidup menyendiri di sebuah pulau terpencil,
tidak hidup bermasyarakat karena dia hidup sendirian. Oleh sebab itu dia tidak
berkomunikasi dengan siapa-siapa. Dari pengertian di atas/ komunikasi yang
dibahas di sini tidak termasuk komunikasi hewan, komunikasi transendental, dan
komunikasi fisik. Komunikasi hewan adalah komunikasi antarhewan. Gajah dengan
gajah berkomunikasi, bumng dengan bumng berkomunikasi, dan sebagainya. Pada
kenyataannya memang ada manusia berkomunikasi dengan hewan, misalnya polisi
dengan anjing pelacak, petani pembajak sawah dengan kerbau piaraannya, dan
sebagainya. Tetapi komunikasi tersebut tidak termasuk pembahasan di sini.
Komunikasi transendental adalah komunikasi dengan sesuatu yang bersifat “ gaib
” , termasuk komunikasi dengan Tuhan. Orang yang sedang sembahyang, baik yang
sedang melakukan kewajibannya sebagai umat beragama ataupun yang tengah meminta
sesuatu, misalnya sembahyang hajat atau sembahyang istikharah di kalangan
pemeluk agama Islam, adalah tengah berkomunikasi dengan Tuhan. Tetapi
komunikasi jenis ini bukan komunikasi sosial, komunikasi antarmanusia.
Komunikasi fisik adalah komunikasi yang menghubungkan tempat yang satu dengan
tempat yang lain, misalnya dua tempat yang dihubungkan oleh kereta apt, bis,
pesawat terbang, dan lain-lain kendaraan, yang mengangkut manusia. Tetapi ini
bukan komunikasi sosial atau komunikasi antarmanusia.
Jadi, bukan
masalah yang dibahas disini, meskipun ada kalanya terdapat kaitannya pula
dengan komunikasi antarmanusia, misalnya surat berisikan pesan seseorang kepada
orang lain yang diangkut oleh kereta api atau pesawat terbang. Jadi, teknik
berkomunikasi yang menjadi pokok permasalahan dalam pembahasan di sini adalah
komunikasi antara seseorang dengan orang lain, komunikasi manusia atau
komunikasi sosial yang, sebagaimana ditegaskan di atas, mengandung makna “
proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain ” . 2.
Pengertian komunikasi secara paradigmatis Telah dijelaskan di muka dalam
pengertian secara umum komunikasi adalah proses penyampaian suatu pernyataan
yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain sebagai konsekuensi dari
hubungan sosial. Komunikasi dalam pengertian ini sering terlihat pada
perjumpaan dua orang. Mereka saling memberikan salam, bertanya tentang
kesehatan dan mengenai keluarga, dan sebagainya. Atau dapat disaksikan pada dua
orang yang, meskipun tidak saling mengenai sebelumnya, tetapi karena duduk
berdekatan, lalu terlibat dalam percakapan, misalnya di dalam kereta api, bis,
atau pesawat terbang.
Pada kedua
contoh situasi komunikasi itu tidak terdapat tujuan apa- apa, tetapi sekadar
membunuh waktu karena rasanya tidak enak duduk bersama-sama berjam-jam tanpa
saling menyapa. Dalam pengertian paradigmatis, komunikasi mengandung tujuan
ter-tentu; ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka, atau melalui
media, baik media massa seperti surat kabar, radio, televisi,
atau film, maupun media nonmassa, misalnya surat, telepon,
papan pengumuman, poster, spandoek, dan sebagainya. Jadi
komunikasi dalam pengertian paradigmatis bersifat intensional (intentional),
mengandung tujuan; karena itu harus dilakukan dengan perencanaan. Sejauh mana
kadar perencanaan itu, bergantung kepada pesan yang akan dikomunikasikan dan
pada komunikan yang dijadikan sasaran. Mengenai pengertian komunikasi secara
paradigmatis ini banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli, tetapi dari
sekian banyak definisi itu dapat disimpulkan secara lengkap dengan menampilkan
maknanya yang hakiki, yaitu:
Komunikasi
adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung
secara lisan, maupun tak langsung melalui media. Dalam definisi tersebut
tersimpul tujuan, yakni memberi tahu atau mengubah sikap (attitude),
pendapat (opinion), atau perilaku (behavior). Jadi
ditinjau dari segi si penyampai pernyataan, komunikasi yangbertujuan bersifat
informatifdan persuasif. Komunikasi persuasif (persuasive
communication) lebih sulit daripada komunikasi informatif
(informative communicattion), karena memang tidak mudah untuk mengubah sikap,
pendapat, atau penlaku seseorang atau sejumlah orang. Demikian pengertian
komunikasi secara umum dan secara paradigmatis yang penting untuk dipahami
sebagai landasan bagi penguasaan teknik berkomunikasi. Adalah komunikasi secara
paradigmatis yang dipelajari dan diteliti ilmu Komunikasi.
PROSES
KOMUNIKASI Dari pengertian komunikasi sebagaimana diutarakan di atas, tampak
ada-nya sejumlah komponen atau unsur yang dicakup, yang merupakan persyaratan
terjadinya komunikasi. Dalam “ bahasa komunikasi ” komponen-komponen tersebut
adalah sebagai berikut: - komunikator - orang yang menyampaikan pesan; - pesan
- pernyataan yang didukung oleh lambang; - komunikan - orang yang menerima
pesan; - media - sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh
tempatnya atau banyak jumlahnya; - efek - dampak sebagai pengaruh dari pesan.
Teknik berkomunikasi adalah cara atau “ seni ” penyampaian suatu pesan yang
dilakukan seorang komunikator sedemikian rupa, sehingga menimbulkan dampak
tertentu pada komunikan. Pesan yang disampaikan
komunikator
adalah pemyataan sebagai paduan pikiran dan perasaan, dapat berupa ide,
informasi, keluhan, keyakinan, imbauan, anjuran, dan sebagainya. Pernyataan
tersebut dibawakan oleh lambang, umumnya bahasa. Dikatakan bahwa umumnya bahasa
yang dipergunakan untuk menyalurkan pemyataan itu, sebab ada juga lambang lain
yang dipergunakan, antara lain kial - yakni gerakan anggota tubuh - gambar,
warna, dan sebagainya. Melambaikan tangan, mengedipkan mata, mencibirkan bibir,
atau menganggukkan kepala adalah kial yang merupakan lambang untuk menunjukkan
perasaan atau pikiran seseorang. Gambar, apakah itu foto, lukisan, sketsa,
karikatur, diagram, grafik, atau lain-lainnya, adalah lambang yangbiasa
digunakan untuk menyampaikan pemyataan seseorang. Demikian pula warna, seperti
pada lampu lalu lintas: merah berarti berhenti, kuning berarti siap, dan hijau
berarti berjalan; kesemuanya itu lambang yang dipergunakan polisi lalu lintas
untuk menyampaikan instruksi kepada para pemakai jalan. Di antara sekian banyak
lambang yang biaa digunakan dalam komunikasi adalah bahasa, sebab bahasa dapat
menunjukkan pemyataan seseorang mengenai hal-hal, selain yang kongkret juga
yang abstrak, baik yang terjadi saat sekarang maupun waktu yang lalu dan masa
yang akan datang. Tidak demikian kemampuan lambang-lambang lainnya.Yang penting
dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan
komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan. Dampak
yang ditimbulkan dapat diklasifikasikan menurut kadarnya, yakni: a. dampak
kognitif, b. dampak afektif, c. dampak behavioral Dampak kognitif adalah yang
timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat
intelektualitasnya. Di sini pesan yang disampaikan komunikator ditujukan kepada
pikiran si komunikan. Dengan lain perkataan, tujuan komunikator hanyalah
berkisar pada upaya mengubah pikiran diri komunikan. Dampak afektif lebih
tinggi kadarnya daripada dampak kognitif. Di sini tujuan komunikator bukan
hanya sekadar supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya; menimbulkan
perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dan
sebagainya.
Yang paling tinggi
kadarnya adalah dampak behavioral, yakni dampak yang timbul pada komunikan
dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan. Untuk contoh mengenai ketiga
jenis dampak di atas dapat diambil dari berita surat kabar. Pernah sebuah surat
kabar membuat berita yang dilengkapi foto mengenai seorang wanita yang
menderita tumor yang menahun sehingga pemtnya besar tak terperikan. Peristiwa
yang diberitakan lengkap dengan fotonya itu menarik perhatian banyak pembaca.
Berita tersebut dapat menimbulkan berbagai jenis efek. Jika seorang pembaca
hanya tertarik untuk membacanya saja dan kemudian ia menjadi tahu, maka
dampaknya hanya berkadar kognitif saja. Apabila ia merasa iba atas penderitaan
perempuan yang hidupiya tidak berkecukupan itu, berita tersebut menimbulkan
dampak afektif. Tetapi kalau si pembaca yang tersentuh hatinya itu, kemudian
pergi ke redaksi surat kabar yang memberitakannya dan menyerahkan sejumlah uang
untuk disampaikan kepada si penderita, maka berita tadi menimbulkan dampak
behavioral.
0 comments:
Post a Comment