Psikologi sosial dengan huruf P besar
psikologi sosial dengan huruf S besar
Kedua pendekatan ini menekankan
faktor-faktor psikologis dan faktor-faktor sosial. Atau dengan istilah lain
faktor-faktor yang timbul dari dalam individu (faktor personal),dan
faktor-faktor berpengaruh yang datang dari luar individu (faktor
environmental).
McDougall menekankan pentingnya faktor
personal dalam menentukan interaksi sosial dalam membentuk perilaku individu.
Menurutnya, faktor-faktor personallah yang menentukan perilaku manusia.
Menurut Edward E. Sampson, terdapat
perspektf yang berpusat pada persona dan perspektif yang berpusat pada situasi.
Perspektif yang berpusat pada persona mempertanyakan faktor-faktor internal
apakah, baik berupa instik, motif, kepribadian, sistem kognitif yang
menjelaskan perilaku manusia. Secara garis besar terdapat dua faktor.
Faktor Biologis
Faktor biologis terlibat dalam seluruh
kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Menurut
Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah diprogram
secara genetis dalam jiwa manusia. Pentingnya kita memperhatikan pengaruh
biologis terhadap perilaku manusia seperti tampak dalam dua hal berikut.
Telah diakui secara meluas adanya perilaku
tertentu yang merupakan bawaan manusia, dan bukan perngaruh lingkungan atau
situasi.
diakui pula adanya faktor-faktor biologis
yang mendorong perilaku manusia, yang lazim disebut sebagai motif biologis.
Yang paling penting dari motif biologis adalah kebutuhan makan-minum dan
istirahat, kebutuhan seksual, dan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya.
Faktor Sosiopsikologis
Kita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam
tiga komponen.
Komponen Afektif
merupakan aspek emosional dari faktor
sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannya dengan pembicaraan
sebelumnya.
Komponen Kognitif
Aspek intelektual yang berkaitan dengan apa
yang diketahui manusia.
Komponen Konatif
Aspek volisional, yang berhubungan dengan
kebiasaan dan kemauan bertindak.
PERTANYAAN!!
Jelaskan tentang Perspektif yang berpusat
pada situasi!
MOTIF SOSIOGENESIS
Motif sosiogenesis disebut juga dengan
motif sekunder sebagai lawan motif primer (motif biologis). Berbagai
klasifikasi motif sosiogenesis :
W.I Thomas dan Florian Znanieckci :
1. Keinginan memperoleh pengalaman baru
2. Keinginan untuk mendapatkan respons
3. Keinginan akan pengakuan
4. Keinginan akan rasa aman
David McClelland :
Kebutuhann berprestasi (need for
achievement)
Kebutuhan akan kasih sayang (need for
affiliation)
Kebutuhan berkuasa (neef for power)
Abraham Maslow :
Kebutuhan akan rasa aman (safety needs)
Kebutuhan akan keterikatan dan cinta
(belongingness and love needs)
Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
Kebutuhan untuk pemenuhan diri
(self-actualization)
Melvin H.Marx :
Kebuthan organismis :
Motif ingin tahu (curiosity)
Motif kompetensi (competence)
Motif prestasi (achievement)
Motif-motif sosial :
Motif kasih sayang (affiliation)
Motif kekuasaan (power)
Motif kebebasan (independence)
Motif sosiogenesis dapat dijelaskan dibawah
ini :
1. Motif ingin tahu : mengerti menata dan
menduga. Setiap orang berusaha memahami dan memperoleh arti dari dunianya.
2. Motif kompetensi : setiap orang ingin
membuktikan bahwa ia mampu mengatasi persoalan kehidupan apapun
3. Motif cinta : sanggup mencintai dan
dicintai adalah hal esensial bagi pertumbuhan kepribadian.
4. Motif harga diri dan kebutuhan untuk
mencari identitas : erat kaitannya dengan kebutuhan untuk memperlihatkan
kemampuan dan memperoleh kasih sayang, ialah kebutuhan untuk menunjukan
eksistensi di dunia ini.
5. kebutuhan akan nilai, kedambaan dan
makna hidup : Dalam menghadapi gejolak kehidupan, manusia membutuhkan
nilai-nilai untuk menuntunnya dalam mengambil keputusan atau memberikan makna
pada kehidupannya.
6. Kebutuhan akan pemenuhan diri : Kita
bukan saja ingin mempertahankan hidup, kita juga ingin meningkatkan kualitas
kehidupan diri kita; ingin memenuhi peotensi-potensi kita.
PERTANYAAN!!
Jika motif sosiogenesis mempunyai peranan
yang penting dalam membentuk perilaku sosial, mengapa disebut motif sekunder?
KONSEPSI MANUSIA DALAM PSIKOANALISIS
Sigmund Freud, pendiri psikoanaliss adalah
orang yang pertama berusaha merumuskan psiologi manusia. Ia memfokuskan
perhatiannya kepada totalitas kepribadian manusia.
Menurut Freud perilaku manusia merupakan
hasil interaksi tiga subsitem dalam kepribadian manusia :
Id
Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan
(pleasure principle), ingin memenuhi kebutuhannya. Id bersifat egoistis, tidak
bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat manusia hewani.
Ego
Ego berfungsi menjembatani tuntutan Id
dengan realitas dunia luar. Ego adalah mediator anatara hasrat-hasrat hewani
dengan tuntutan rasional dan realistik. Ego dapat menundukan manusia terhadap
hasrat hewaninya.
Superego
Superego adalah polisi kepribadian,
mewakili yang ideal. Superego adalah hati nurani (conscience) yang merupakan
internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya. Ia memaksa
ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak berlainan ke alam bawah sadar.
Dalam psikoanalisis perilaku manusia
merupakan interaksi antara komponen biologis (Id), komponen psikologis (ego),
dan komponen sosial (superego).
PERTANYAAN!!
Sebutkan contoh perilaku orang yang
mencerminkan Id, Ego, dan Superego!
TEORI BEHAVIORISME
Teori Behaviorisme Adalah teori belajar
yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai
makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan.Pengalaman dan
pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dalam teori behaviorisme, ingin menganalisa
hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan.
Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dari hal ini,
timbulah konsep ”manusia mesin” (Homo Mechanicus).
Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur
dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan,
mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan,
mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil
belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan.
Edward Edward Lee Thorndike
(1874-(1874-1949))
Menurut Thorndike belajar merupakan
peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi anatara peristiwa yang disebut
stimulus dan respon. Teori Trial dan Error. Ciri-ciri belajar dengan Trial dan
Error Yaitu : adanya aktivitas, ada berbagai respon terhadap berbagai situasi,
adal eliminasai terhadap berbagai respon yang salah, ada kemajuan reaksi-reaksi
mencapai tujuan.
Ivan Petrovich Pavlo (1849-1936)
Teori pelaziman klasik
Adalah memasangkan stimuli yang netral atau
stimuli yang terkondisi dengan stimuli tertentu yang tidak terkondisikan, yang
melahirkan perilaku tertentu. Setelah pemasangan ini terjadi berulang-ulang,
stimuli yang netral melahirkan respons terkondisikan.
Skinner (1904-1990)
Skinner menganggap reward(penghargaan) dan
rierforcement(peneguhan) merupakan factor penting dalan belajar. Skinner
berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal mengontrol tingkah laku.
Teori ini juga disebut dengan operant conditioning. Operans conditioning adalah
suatu proses penguatan perilaku operans yang dapat mengakibatkan perilaku
tersebut dapat diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan.
Albert Bandura (1925-sekarang)
Ternyata tidak semua perilaku dapat dijelaskan
dengan pelaziman. Bandura menambahkan konsep belajar sosial (social learning).
Ia mempermasalahkan peranan ganjaran dan hukuman dalam proses belajar.
Behaviorsime memang agak sukar menjelaskan
motivasi. Motivasi terjadi dalam diri individu, sedang kaum behavioris hanya
melihat pada peristiwa-peristiwa eksternal. Perasaan dan pikiran orang tidak
menarik mereka. Behaviorisme muncul sebagai reaksi pada psikologi
”mentalistik”.
0 comments:
Post a Comment