A. PENDAHULUAN
Kehidupan di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi
karena komunikasi merupakan bagian penting dari sistem dan tatanan kehidupan
sosial manusia dan masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat pada setiap
aspek kehidupan sehari-hari manusia, yaitu sejak mulai bangun tidur sampai
tidur lagi untuk melepas kelelahan karena beraktifitas di pagi harinya.
Sepanjang hari apa yang kita lakukan dalam aktifitas komunikasi? Kita dapat
menghitung dari waktu ke waktu, selalu terlibat dalam aktiftas komunikasi yang
sifatnya rutinitas. Berapa jam waktu yang kita gunakan untuk mengobrol, membaca
koran, mendengarkan siaran radio, menonton acara televisi, belajar dan
sebagainya
Kemudian seberapa penting komunikasi dalam kehidupan manusia? Hal tersebut
dapat dilihat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa presentase waktu yang
digunakan dalam proses komunikasi adalah sangat besar, berkisar antara 75%
sampai 90% dari jumlah waktu kegiatan. Waktu yang digunakan dalam proses
komunikasi tersebut 5% digunakan untuk menulis, 10% untuk membaca, 35% untuk
berbicara, dan 50% untuk mendengar (Jiwanta, 1982).
Hal tersebut membuktikan betapa vitalnya komunikasi dalam tatanan
kehidupan sosial manusia. Dengan kata lain, komunikasi telah menjadi jantung
dari kehidupan kita. Komunikasi sudah menjadi bagian dari kegiatan kita
sehari-hari. Jarang disadari bahwa pada prinsipnya tidak seorang pun dapat
melepaskan dirinya dari aktifitas komunikasi. Salah satunya aktifitas
komunikasi yang terjadi di mall.
B. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Setelah disinggung sedikit banyak tentang komunikasi dan aktifitas
komunikasi maka perlu kiranya kita mengerti apa komunikasi itu sendiri dan
lanjutannya tentang komunikasi antar manusia. Istilah komunikasi berasal dari
bahasa latin communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran
pikiran. Secara garis besar, dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat
unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian
antara penyebar pesan dan penerimanya. Dari situ kita dapat menyimpulkan bahwa
komunikasi merupakan sebuah proses penyaluran dan penerimaan pesan dari si
penyampai (komunikator) kepada si penerima (komunikan).
Selanjutnya apa itu komunikasi antar manusia? Setelah mengkaji apa
itu komunikasi diatas, tentu komunikasi antar manusia tidak jauh berbeda
pengertiannya dengan komunikasi itu sendiri, hanya saja komunikasi antar
manusia sudah pasti pelaku dari komunikasi itu adalah manusia bukan yang lain.
Tetapi semua proses yang dilakukan dalam komunikasi antar manusia tidak hanya
manusia saja yang berperan tapi media yang digunakan juga sangat berpengaruh
dalam efektifitasnya penyampaian pesan. Nah media sendiri bukanlah unsur dari
manusia. Kebanyakan media yang digunakan saat ini adalah media elektronik
seperti handphone, internet dan lain sebagainya. Menyinggung kembali tentang
efektifitasnya sebuah proses komunikasi, jadi komunikasi yang efektif adalah
komunikasi yang berhasil melahirkan kebersamaan, kesepahaman antara sumber dan
penerima. Sebuah komunikasi akan efektif bila audience menerima pesan,
pengertian, dan lain-lain sama persis seperti apa yang dikehendaki oleh
penyampai.
C. AKTIFITAS KOMUNIKASI DI MALL
Mall merupakan tempat yang ramai di kunjungi oleh masyarakat
walaupun terkadang hanya masyarakat tertentu yang berminat untuk berkunjung ke
mall, hanya untuk sekedar jalan-jalan, nonton film, belanja atau mereka yang
menjadi karyawan di salah satu toko atau kafe di situ. Karena banyaknya orang
yang beraktifitas di tempat itu maka kita akan menjumpai banyak aktifitas
komunikasi dan prosesnya. Mereka yang berkunjung tidak akan terlepas dari
proses komunikasi yang terjadi di situ walaupun dia pergi ke mall hanya seorang
diri. Di dalam mall kita akan banyak menemukan sesuatu yang berkaitan dengan
komunikasi baik itu bentuknya, sifatnya, atau bahkan tradisi keilmuan dalam
komunikasi itu sendiri.
1.
Bentuk Komunikasi
Di dalam mall kita pasti akan menemukan sebuah bentuk komuikasi,
disini akan dijabarkan sedikit tentang hal tersebut:
a.
Personal communication
Dalam komunikasi personal ini ada dua betuk yaitu komunikasi intra
personal (intra personal communication) dan komunikasi antar personal (inter
personal commuication).
ü Komunikasi intra personal adalah komunikasi yang dilakukan dengan
dirinya sendiri. Sebagai contoh, saat di mall kita akan menjumpai orang yang
hanya melirik atau bahkan hanya melamun di salah satu kafe seakan-akan
membayangkan sesuatu yang hanya dia yang tahu.
ü Komunikasi inter personal adalah komunikasi yang dilakukan antara
dua individu. Sebagai contoh percakapan antara penjual dan pembeli atau antara
sesama pengunjung sendiri yang kebetulan hanya pergi berdua, misalnya sepasang
kekasih.
b.
Komunikasi Kelompok (group
communication)
Komunikasi kelompok merupakan sebuah komunikasi yang dilakukan oleh
segerombolan orang. Komunikasi ini banyak kita jumpai di mall karena kebanyakan
orang pergi ke mall adalah bersama segerombolan teman akrabnya, mereka belanja
bersama, nonton bersama, atau mereka nongkrong di kafe hanya sekedar untuk
berbincang-bincang yang kadang tidak jelas arahnya.
c.
Komunikasi Massa (mass
commuication)
Komunikasi massa dapat disimpulkan
sebagai komunikasi yang dilakukan melalui media massa , seperti pers, radio, televisi, film
dll. Di dalam mall kadang ada sebuah bioskop yang mempertotonkan film, kadang
ada sebuah toko atau kios yang memperdengarkan radio, menyediakan majalah atau koran
bagi pengunjungnya.
2
Sifat Komunikasi
Di mall kita juga akan menemukan beberapa yang menjadi sifat
komunikasi, disini akan dijelaskan tentang dua sifat yang biasanya sering
dijumpai di mall. Yaitu, komunikasi verbal dan non verbal.
a.
Komunikasi verbal
Komunikasi yang dilakukan dengan ucapan atau tulisan. Tentu
komunikasi yang seperti ini sudah tidak asing lagi kita jumpai di mall. Banyak
orang yang berbicara dan banyak tulisan yang terpampang di area mall.
b.
Komuikasi non verbal
Komunikasi yang biasanya menggunakan gerak tubuh seseorang tanpa
menggunakan ucapan. Sebagai contoh kadang akan ditemui gelengan atau anggukan
kepala sebagai ucapan ya atau tidak. Atau gerakan-gerakan wajah seseorang yang
mencerminkan makna emosi seperti gembira setelah menemukan barang yang
diinginkan di mall.
3.
Tradisi dalam ilmu komunikasi
Selain mendapati bentuk dan sifat komunikasi kita juga kadang akan
menemukan praktek tentang keilmuan yang dibahas dalam tradisi komunikasi di
mall. Seperti rhetorika dan semiotika yang keduanya merupakan anggota dari
pembahasan 7 tradisi komunikasi yang dicetuskan oleh E.M. Griffin.
a.
Rhetorika
Rhetorika adalah ilmu tentang seni berbicara. Dalam retorika diajarkan
lima tahap
penyusunan pidato agar apa yang akan disampaikan bisa tersampaikan dengan baik
serta para pendengar pun akan mengerti apa yang akan disampaikan. Dalam mall
seni bicara ini bisa kita temui ketika ada event yang membutuhkan seorang
presenter atau pembawa acara. Disini pembawa acara akan menujukkan seni
bicaranya agar mendapat respon yang baik dari audience. Cantoh lainnya adalah
ketika pagawai mall memberi informasi-informasi melalui pengeras suara. Agar
informasi tersebut dapat diterima dengan baik dan dapat menarik perhatian
pengunjung pegawai tersebut harus memiliki seni berbicara yang baik.
b.
Semiotika
Semiotika adalah ilmu tentang tanda. Di mall ada banyak tanda yang
terpampang. Ini merupakan bentuk komunikasi yang simpel. Ini biasanya dijumpai
di toilet yang ada di mall, biasanya untuk membedakan toilet wanita dan pria
hanya dengan menempelkan gambar ikon seorang wanita dan pria.
Demikian beberapa aktifitas manusia di mall yang ditinjau dari
perspektif komunikasi. Beberapa mungkin kelihatan seperti aktifitas yang biasa
tetapi ternyata mengandung sesuatu yang berkaitan tentang study komunikasi.
D. KESIMPULAN
Komunikasi memegang peranan penting dalam kaitannya dengan kehidupan
masyarakat. Dalam fenomena ini, manusia terlibat dalam kegiatan komunikasi dalam
kehidupan sosial. Komunikasi bisa terjadi di mana saja tidak terkecuali mall,
yang notabene tempat yang sering ramai dikunjungi orang. Karena itu, tentu
banyak kita menemukan aktifitas komunikasi di mall. Baik dimanapun komunikasi
itu terjadi haruslah efektifitas komunikasi tetap terjaga agar si penerima
pesan mendapatkan pengertian seperti apa yang diinginkan oleh penyampai.
E.
DAFTAR PUSTAKA
2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Pokja Akademik
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta .
Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi.
Yogyakarta : Medpress.
0 comments:
Post a Comment