Powered by Blogger.
RSS

Pengantar Ilmu Komunikasi Resume Buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar Karangan Dedy Mulyana


A.    PENGERTIAN
§  Model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata maupun abstrak, dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut.
§  Menurut Sereno dan Mortensen
Model komunikasi merupakan diskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Model komunikasi merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata.
§  Menurut B. Albrey Fisher
Model adalah teori yang disederhanakan
§  Menurut Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr.
Model membantu merumuskan teori dan menyarankan hubungan sehingga model dan teori mempunyai hubungan yang erat.

Model dapat berfungsi sebagai basis bagi teori yang lebih kompleks, alat untuk menjelaskan teori dan menyarankan cara-cara untuk memperbaiki konsep-konsep. Kita dapat menggunakan kata-kata, angka, symbol dan gambar untuk melukiskan model suatu objek, teori atau proses.

B.     FUNGSI DAN MANFAAT MODEL
 Gordon Wiseman dan Larry Barker mengemukakan bahwa model komunikasi mempunyai tiga fungsi : pertama, melukiskan proses komunikasi, kedua, menunjukkan hubungan visual, dan ketiga, membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.
Deutsch menyebutkan bahwa model mempunyai empat fungsi: mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang tadinya tidak teramati, heuristic (menunjukkan fakta-fakta dan metode bau yang tidak diketahui), prediktif, memungkinkan peramalan dari sekadar tipe ya atau tidak hingga yang kuantitatif yang berkenaan dengan kapan dan berapa banyak: pengukuran, mengukur fenomena yang diprediksi.
Irwin DJ. Bross menyebutkan beberapa keuntungan model. Model menyediakan kerangka rujukan untuk memikirkan masalah, bila model awal tidak berhasil memprediksi. Model mungkin menyarankan kesenjangan informasional yang tidak segera tampak dan konsekuensinya dapat menyarankan tindakan yang berhasil. Ketika suatu model diuji, karakter kegagalan yang berhasil. Ketika suatu model diuji, karakter kegagalan kadang-kadang dapat memberikan petunjuk mengenai kekurangan model tersebut. Sebagian kemajuan ilmu pengetahuan justru dihasilkan oleh kegagalan sebuah model. Karya Einstein adalah perkembangan dari eksperimen Michelson-Morley yang menunjukkan model eter menimbulkan prediksi yang gagal.menurut Bross model adalah terbukanya problem abstraksi. Dunia nyata adalah lingkungan yang sangat rumit.
Menurut pendapat Raymond S. Ross, model memberi Anda penglihatan yang lain, berbeda, dan tidak dekat, model menyediakan kerangka rujukan, menyarankan kesenjangan informasional, menyoroti problem abstraksi, dan menyatakan suatu problem dalam bahasa simbolik bila terdapat peluang untuk menggunakan gambar atau symbol.

TIPOLOGI MODEL
 Gerhard J. Hanneman dan William J. McEwen, menggambarkan taksonomi model yang mudah dipahami, dalam suatu grafik, yang melukiskan derajat abstraksi yang berlainan. Dari kiri ke kanan, tampak bahwa derajat abstraksi model tersebut menurun.
 

Keterangan :
§  Model mental merepresentasikan proses mental internal yang tampaknya tidak begitu relevan buat kita.
§  Model simbolik terdiri dari model matematik dan model verbal. Model simbolik aalah model atau teori yang dinyatakan dengan kata-kata.
Model verbal sangat berguna, terutama untuk menyatakan hipotesis atau menyajikan hasil penelitian.
Model verbal sering dibantu dengan grafik, diagram atau gambar. Raymond S. Ross. Menyebut model demikian sebagai model verbal-piktoral. Model grafik atau model diagramatik secara skematis menampilkan apa yang dapat disajikan sekadar kata-kata. Contoh model verbal ini adalah struktur organisasi.
§  Model fisik dibagi menjadi 2 yakni model ikonik dan model analog
Model ikorik (rupa, bentuk, tanda-tanda) menyerupai objek yang dimodelkan.

MODEL-MODEL KOMUNIKASI SUATU PENGANTAR
Model komunikasi kurang lebih adalah replica, kebanyakan sebagai model diagramatik dari dunia nyata. Komunikasi bersifat dinamis sehingga komunikasi sulit dimodelkan.
Ø  MODEL S-R
Stimulus ↔ respons
Model ini menunjukkan komunikasi sebagai proses aksi-reaksi yang sangat sederhana.
Ringkasannya, komunikasi dianggap statis, manusia dianggap berperilaku karena kekuatan dari luar (stimulus), bukan berdasarkan kehendak, keinginan, atau kemauan bebasnya. Model ini lebih sesuai bila diterapkan pada system pengendalian suhu udara alih-alih pada perilaku manusia.
Ø  Model Aristoteles
Model Aristoteles adalah model komunikasi paling klasik, yang sering juga disebut model retoris (rhetorical) atau komunikasi public ada tiga unsur dasar dalam proses komunikasi, yaitu :
§  Pembicara (Speaker)
§  Pesan (message)
§  Pendengar (listener)
Menurut Aristoteles persuasi dapat dicapai oleh siapa Anda (etos –kepercayaan Anda) argument Anda (logos-logika dalam pendapat Anda), dan dengan memainkan emosi khalayak (pathos-emosi khalayak).,factor-faktor yang memainkan peran dalam menentukan efek persuasive suatu pidato meliputi isi pidato, susunannya, dan cara penyampaiannya.
Kelemahan model ini adalah :
1)      Komunikasi dianggap sebgai fenomena yang statis. Seseorang berbicara pesannya berjalan kepada khalayak, khalayak yang mendengarkan
2)      Tidak dibahasnya aspek-aspek non verbal dalam persuasi.
Ø  Model Lasswell
Model komunikasi Lasswell berupa ungkapan verbal, yaitu :
1)      Who, digunakan untuk menjawab mengenai pengendalian pesan
2)      Says what, digunakan sebagai bahan analisis isi
3)      In which channel, digunakan sebagai analisis media
4)      To whom, digunakan sebagai analisis khalayak
5)      With what effect, menjelaskan hubungan yang ditimbulkan pesan komunikasi massa pada khalayak, pembaca, pendengar dan pemirsa.
Model ini dikemukakan Harold Lasswell tahun 1948.Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi, yaitu : pertama, pengawasan lingkungan yang mengingatkan anggota-anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan; kedua, korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespons lingkungan, dan ketiga, transmisi warisan social dari suatu generasi ke generasi, lainnya.
Lasswell mengakui bahwa tidak semua komunikasi bersifat dua arah, dengan suatu aliran yang lancar dan umpan balik yang terjadi antara pengirim dan penerima.Menurut Lasswell, suatu fungsi penting komunikasi adalah menyediakan informasi mengenai Negara-negara kuat lainnya di dunia.
Model Lasswell dikritik karena model itu tampaknya mengisyaratkan kehadiran komunikator dan pesan yang bertujuan. Model itu juga dianggap terlalu menyederhanakan masalah.


Ø  Model Shannon dan Weaver
Model awal komunikasi dikemukakan Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical Theory of Communication. Model yang sering disebut model matematis atau model teori informasi itu mungkin adalah model yang pengaruhnya paling kuat atas model dan teori komunikasi lainnya.
Model Shannon dan Weaver ini menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatannya.model Shannon dan Weaver mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan yang dimungkinkan. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang digunakan. Saluran (channel) adalah medium yang mengirimkan sinyal (tanda) dari transmitter ke penerima (receiver). Dalam percakapan, sumber informasi ini adalah otak, transmitternya adalah mekanisme suara yang menghasilkan sinyal (kata-kata terucapkan), yang ditransmisikan lewat udara (sebagai saluran). Peneima (receiver) yakni mekanisme pendengaran, melalukan operasi sebaliknya yang dilakukan transmitter dengan merekonstruksi pesan dari sinyal. Sasaran (destination) adalah (otak) orang yang menjadi tujuan pesan itu.
Suatu konsep penting dalam model Shannon dan Weaver ini adalah gangguan (noise) yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat menganggu kecermatan pesan yang disampaikan.
Ahli-ahli komunikasi memperkuat konsep ini pada gangguan psikologis dan gangguan fisik. Gangguan psikologis meliputi gangguan yang memasuki pikiran dan perasaan seseorang yang mengganggu penerimaan pesan yang akurat. Contoh gangguan paling jelas adalah melamun.
Konsep-konsep lain yang merupakan andil Shannon dengan Weaver adalah enstropi (entropy) dan redundansi (redundancy) serta keseimbangan yang diperlukan diantara keduanya untuk menghasilkan komunikasi yang efisien dan pada saat yang sama mengatasi gangguan dalam saluran.
Model Shannon dan Weaver dapat diterapkan kepada konteks-konteks komunikasi lainnya seperti komunikasi antarpribadi, komunikasi public atau komunikasi massa.
Kelemahan model Shannon dan Weaver adalah :
§  Memberikan gambaran parsial
§  Komunikasi dipandang sebagai fenomena statis dan satu arah
§  Tidak ada konsep umpan balik
Ø  Model Schramm (1954)
Model pertama mirip dengan model Shannon dan Weaver. Dalam modelnya yang kedua Schramm memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman sumber dan sasaranlah yang sebenarnya dikomunikasikan karena bagian sinyal itulah yang dianut sama oleh sumber dan sasaran. Model ketiga Schramm menganggap komunikasi sebagai interaksi dengan kedua pihak yang menyandi, menafsirkan, menyandi-balik, menstransmisikan, dan menerima sinyal.
Schramm berpendapat, meskipun dalam komunikasi lewat radio atau telepon encoder dapat berupa mikrofon dan decoder adalah ear phone, dalam komunikasi manusia, sumber dan encoder adalah satu orang, sedangkan decoder dan sasaran adalah seorang lainnya, dan sinyalnya adalah bahasa. Untuk menuntaskan suatu tindakan komunikasi (communication act), suatu pesan harus disandi-balik.


Ø  Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) memandang komunikasi dari perspektif psikologi-sosial. Modelnya mengingatkan kita akan diagram jaringan kelompok yang dibuat oleh para psikolog social dan merupakan formulasi awal mengenai konsistensi kognitif.
Dalam model Newcomb, komunikasi adalah cara lazim  dan efektif yang memungkinkan orang-orang mengorientasikan diri terhadap lingkungan mereka. Ini adalah suatu model tindakan komunikatif dua orang yang disengaja (intensional). Model ini mengisyaratkan bahwa setiap system apa pun mungkin ditandai oleh keseimbangan kekuatan dan bahwa setiap perubahan dalam bagian mana pun dari system tesebut akan menimbulkan ketegangan terhadap keseimbangan atau simetri, karena ketidakseimbangan atau kekurangan simetri secara psikologis tidak menyenangkan dan menimbulkan tekanan internal untuk memulihkan keseimbangan.
Ø  Model Wesley dan Maclean
Tahun 1957, Bruce Westley dan Malcolm Maclean, keduanya teoretikus komunikasi, merumuskan suatu model yang mencakup komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa, dan memasukkan umpan balik sebagai bagian integral dari proses komunikasi.
Menurut kedua pakar ini, perbedaan dalam umpan balik inilah yang membedakan komunkasi antar pribadi dengan komunikasi massa. Umpan balik dari penerima bersifat segera dalam komunikasi antar pribadi, sementara dalam komunikasi massa bersifat minimal dan atau tertunda. Sumber dalam komunikasi antar pribadi lebih beruntung daripada dalam komunikasi massa dalam arti bahwa komunikasi antar pribadi sumber dapat langsung memanfaatkan umpan balik dari penerima untuk mengetahui apakah pesannya mencapai sasaran dan sesuai dengan tujuan komunikasinya atau tidak.
Model Westley dan Maclean mencakup beberapa konsep penting umpan balik perbedaan dan kemiripan komunikasi antar pribadi dengan komunikasi massa, dan pemimpin pendapat yang penting sebagai unsur tambahan dalam komunikasi massa. Model ini juga membedakan pesan yagn bertujuan (purposif) dngan pesan yang tidak bertujuan (nonpurposif). Pesan yang bertujuan adalah pesan yang dikirimkan sumber untuk mengubah citra penerima mengenai sesuatu dalam lingkungan.
Dalam model Westley dan Maclean terdapat lima unsur yaitu objek Orrientasi, pesan, sumber, penerima dan umpan balik Westley dan Maclean tidak membatasi model mereka pada tingkat individu bahkan model ini menekankan bahwa penerima mungkin suatu kelompok atau lembara social.
Anda mengirimkan pesan yang purposif. Pesan yang nonpurposif adalah pesan yang diikirimkan sumber kepada penerima secara langsung atau melalui penjaga gerbang namun tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi penerima.
Ø  Model Gerbner
Model Gerbner (1956) merupakan perluasan dari model Laswell, model ini terdiri dari model verbal dan model diagramatik. Model verbal Gerbner adalah sebagai berikut :
1)      Seseorang (sumber, komunikasi)
2)      Mempersepsi suatu kejadian
3)      Dan bereaksi
4)      Dalam suatu situasi
5)      Melalui suatu alat (saluran, media, rekayasa fisik, fasilitas, administrative dan kelembagaan untuk distribusi dan kontrol)
6)      Untuk menyediakan materi
7)      Dalam suatu bentuk
8)      Konteks
9)      Yang mengandung isi
10)  Yang mempunyai suatu konsekuensi

MODEL DIAGRAMTK
1)      Seseoang diperlihatkan sebagai M yang berarti manusia (man) atau sebagai M bila urutan komunikasinya melibatkan alat mekanis. M mungkin pengirim atau penerima pesan-pesannya dimaknai berdasarkan letaknya dalam urutan komunikasi.
2)      E’ adalah kejadian (event) sebagaimana dipersepsi oleh M
3)      S/E adalah pernyataan mengenai peristiwa
4)      SSE adalah sinyal mengenai pernyataan mengenai kejadian
5)      SSSE adalah jasil yang dikomunikasikan
Jadi model Gerbner menunjukkan bahwa seseorang mempersepsi suatu kejadian dan mengirimkan pesan kepada suatu transmitter yang pada gilingannya mengirimkan sinyak kepada penerima (receiver) dalam transmisi itu sinyal menghadapi gangguan dan muncul sebagai SSSE bagi sasaran (destination)


Ø  Model Berlo
Model David K. Berlo, yang di kemukakan pada tahun 1960. Model ini dikenal dengan model SMCR, kepanjangan dari Source (sumber), Message (pesan), Channel (saluran), dan Recceiver (penerima).sumber adalah pihak yang menciptakan pesan, baik seseorang ataupun suatu kelompok. Pesan adalah terjemahan gagasan ke dalam kode simbolik, seperti bahasa atau isyarat, saluran adalah medium yang membawa pesan; dan penerima adalah orang yang menjadi sasaran komunikasi
Berlo juga menggambarkan kebutuhan penyandi (encoder) dan penandi-balik (decoder) dalam proses komunikasi. Enkoder bertanggung jawab menggekpresikan maksud sumber dalam bentuk pesan. Dalam situasi tatap-muka, fungsi penyandian dilakukan lewat mekanisme vokal dan sistem otot sumber yang menghasilkan pesan verbal dan nonverbal.
Menurut model Berlo, sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh faktor-faktor: ketermapilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. Pesan dikembangkan berdasarkan elemen, struktur, isi, perlakuan, dan kode.
 Kelebihan model Berlo adalah bahwa model ini tidak terbatas pada komunikasi publik atau komunikasi massa, namun juga komunikasi antarpribadi dan berbagai bentuk komunikasi tertulis. Model Berlo juga bersifat heuristik (merangsang penelitian), karena merinci unsur-unsur yang penting dalam proses komunikasi. Kelemahan Model Berlo
umpan balik yang diterima pembicara dari khalayak tidak dimasukkan dalam model grafik-nya, dan komunikasi non verbal tidak dianggap penting dalam mempengaruhi orang lain.
Perbedaan model Berlo dengan model Shannon dan Weaver terletak pada definisi mengenai penerima(receiver). Dalam model Berlo, yang dimaksud receiver  adalah penerima pesan, yakni orang atau orang-orang (dalam komunikasi tatap muka) atau khalayak pembaca, pendengar atau penonton (dalam komunikasi massa). Sedangkan dalam model Shannon dan Weaver yang dimaksud dengan receiver identik dengan decoder dalam model Schramm, yakni mekanisme pendengaran dalam komunikasi langsung, atau perangkat penerima pesan, seperti pesawat telepon pesawat radio atau pesawat televisi, yang menyalurkan pesan tersebut kepada sasaran (destination) dalam komunikasi tidak langsung.

Ø  Model DeFleur
Model Melvin L. DeFleur, seperti model Westley dan Maclean, menggambarkan model komunikasi massa ketimbang komunikasi antar pribadi. Seperti diakui DeFleur, modelnya merupakan perlu alas an dari model-model yang dikemukakan para ahli lain, khususnya Shannon dan Weaver, dengan memasukkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Ia menggambarkan sumber (source), pemancar (transmit-center), penerima (receiver), dan sasaran (destination) sebagai fase-fase terpisah dalam proses komunikasi massa.
Fungsi receiver dalam model DeFleur adalah menerima informasi dan menyandi-baliknya-mengubah peristiwa fisik informasi menjadi pesan (sistem simbol yang signifikan).
Menurut DeFleur komunikasi bukanlah pemindahan makna Alih-alih, komunikasi terjadi lewat operasi seperangkat komponen dalam suatu sistem teoretis, yang konsekuensinya adalah isomon fisme (isomorphism) di antara respons internal (makna) terhadap seperangkat simbol tertentu pada pihak pengirim dan penerima. Isomorfisme makna merujuk pada upaya membuat makna terkoordinasikan antara pengirim dan khalayak.

Ø  Model Tubbs
Model komunikasi berikut dikembangkan oleh stewart L. Tubbs. Model ini menggambarkan komunikasi paling mendasar yaitu komunikasi dua orang (diadik).
Komunikasi dapat saja “di mulai” oleh komunikator 1 ataupun komunikator 2. Komuinikasi kita sehari-hari sebenarnya nyaris tanpa struktur sehingga kedua peran tersebut (komunikator) dan komunikator 2, hampir bertumpah tindih.
Komunikasi bersifat irreversible artinya kita tidak dapat lagi berada dalam posisi semula (baik dalam pengetahuan, pengalaman, ataupun sikap) sebelum suatu pesan menerpa kita.
Model komunikasi Tubbs melukiskan, baik komunikator 1 atau komunikator 2 terus menerus memperoleh masukan, yakni ransangan yang berasal dari dalam ataupun dari luar dirinya, yang sudah berlalu ataupun yang sedang berlangsung, juga semua pengalamannya dalam dan pengetahuannya mengenai dunia fisik dan sosial yang mereka peroleh lewat indera mereka.
Pesan dalam model Tubbs dapat berupa pesan verbal, juga nonverbal, bisa disengaja ataupun tidak disengaja. Salurannya adalah alat indra, terutama pendengaran, penglihatan dan perabaan.

Ø  Model  Gdykunst dan Kim
Model William B. Gudykuns dan Young Yun Kim sebenarnya merupakan model komunikasi antar budaya, yakni komunikasi antara orang-orang yang berasal dari budaya berlainan, atau komunikasi dengan orang asing (stranger).
Seperti model Tubbs, model Gudykuin dan Kim mengasumsikan dua orang yang setara dalam berkomunikasi, masing-masing sebagai pengirim dan sekaligus sebagai penerima, atau keduanya sekaligus melakukan penyandian (encording) dan penyandian-balik (decording).
Menurut Gudykunst dan Kim, penyandian pesan dan penyandian-balik pesan merupakan proses interaktif yang dipengaruhi oleh filter-filter konseptual yang dikategorikan menjadi faktor-faktor budaya, sosiobudaya, psikobudaya dan faktor lingkungan.

Ø  Model Interaksional
Model interaksional merujuk pada model komunikasi yang dikembangkan oleh para ilmuwan sosial yang menggunakan perspektif interaksi simbolik, dengan tokoh utamanya George Herbert Mead yang salah seorang muridna adalah Herbert Blumer.
Model interaksional sebenarnya sangat sulit untuk digambarkan dalam model diagramatik, karena karakternya yang kualitatif, nonsistemik, dan nonlinier. Model verbal lebih sesuai digunakan untuk melikiskan model ini. Model transaksional tidak mengklasifikasikan fenomena komunikasi menjadi berbagai unsur atau fase seperti yang dijelaskan dalam model-model komunikasi yang linier atau mekanistik. Alih-alih, komunikasi digambarkan sebagai pembentukan makna (penafsiran atas pesan atau perilaku orang lain) oleh para peserta komunikasi (komunikator). Beberapa konsep penting yang digunakan adalah : diri (self), diri yang lain (other), simbol, makna, penafsiran, dan tindakan.
 Dalam konteks ini, Blumer mengemukakan tiga premis yang menjadi dasar model ini. Pertama, manusia beritndak berdasarkan makna yang diberikan individu terhadap lingkungan sosialnya (simbol verbal, simbol nonverbal, lingkungan fisik). Kedua, makna berhubungan langsung dengan interkasi sosial yang dilakukan individu dengan lingkungan sosialnya. Ketiga, makna diciptakan, dipertahankan, dan diubah lewat proses penafsiran yang dilakukan individu dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 comments:

Jeram LIAR - Rafting Citarik Murah said...

Yapzz..
Makasih nih artikelnya bermanfaat untuk tugas kuliah saya..

Post a Comment