Powered by Blogger.
RSS

Teori Peluru atau Jarum Hipodermik



Hypodemic needle theory dan yang sering disebut dengan teori jarum suntik, Wilbur Schram (1950-1970), media massa sangat perkasa dengan efek yang langsung pada masyarakat. Khalayak dianggap pasif  terhadap pesan media yang disampaikan. Teori ini dikenal juga dengan teori peluru, bila komunikator dalam hal ini media massa menembakan peluru yakni pesan kepada khalayak, dengan mudah khalayak menerima pesan yang disampaikan media. Teori ini makin powerfull ketika siaran radio Orson Welles (1938) menyiarkan tentang invansi makhluk dari planet mars menyebabkan ribuan orang di Amerika Serikat panik.

Media masa dalam sejarahnya pernah memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mempengaruhi seseorang, mulai dari proses koknitif hingga menuntun perilaku kita. Seperti halnya seseorang apabila di tembak akan langsung mati dan jika seorang menyuntikan jarum suntik yang berisikan racun, orang tersebut akan mati pula. Secara umum keduanya sama, namun perbedaanya hanya proses yang ada pada jarum suntik, karena racun saat menyuntikkan keseseorang tidak akan langsung mati sepert halnya pada tori peluru. Tetapi hal ini terjadi pada zaman perang, dimana penguasa menjadikan media massa  menjadi alat propaganda untuk menaklukan musuh dan menciptakan loyalitas rakyat untuk mendukung kebujakan pemerintah. Setelah perang dunia I, Gonzales mengemukakan bahwa teori ini tidaklah lagi berpengaruh dan di tinggalkan, khalayak dinilai aktif dan tidak lagi pasif. Teori ini dinilai sudah mati oleh kebanyakan peneliti, namun teori ini muncul dalam bentuk yang direvisi oleh seorang filsuf perancis Jaques Ellul, ia berpendapat bahwa propaganda bersifat sangat meresap dalam kehidupan orang Amerika, sehingga sebagian besar dari kita tidak sadar.

Dan sebenarnya memang teori komunikasi ini masih berlaku hingga saat ini, namun hanya berbeda pada konsep karakteristik khalayak dan tergantung kepada pengalaman pribadi komunikannya. Teori ini masih ada terbukti dengan adanya beberapa teman  yang terpropaganda oleh pemberitaan media mengenai Sri Mulyani dan iklan-iklan yang disampaikan oleh media massa.  Ini di kemukakan saat diskusi mata kuliah teori komunikasi di kelas jurnalistik 4 A dan Pada waktu dulu, khalayak dianggap hanya sekumpulan orang yang homogeny dan ‘tidak berdaya’, sehingga pesan-pesan yang disampaikan kepada mereka akan selalu tersampaikan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment