Powered by Blogger.
RSS

Tema: "Menulis adalah Kemampuan untuk Melihat Kembali dan Mengungkapkan"


DASAR-DASAR PENULISAN NASKAH PUBLIC RELATIONS
Tema: "Menulis adalah Kemampuan untuk Melihat Kembali dan Mengungkapkan"

Kemampuan menulis bisa dikembangkan dengan cara-cara:
1. Sering menulis berdasarkan kegunaan (purpose) spesifik atau audience spesifik;

2. Memahami fakta bahwa “menulis” adalah “menengok
kembali” (writing is revising). Dengan kata lain, menulis
adalah memperdalam keahlian Anda;

3. Memperoleh pengalaman editing yang bermanfaat tidak hanya untuk menulis akan tetapi secara keseluruhan bermanfaat untuk pengembangan kemampuan riset dan auditory atau observasi;

4. Mempublikasikan tulisan.

Seorang pakar komunikasi, Donna M. Mc. Cune mengungkapkan pandangannya sbb. 

Bisa jadi Anda adalah seorang profesional yang hebat. Berapa lamakah karir Anda akan tetap bersinar? 10 tahun? 20 tahun? 30 atau 50 tahun? 

Jika profesi Anda menuntut pemikiran yang hebat, atau jika Anda harus bekerja dengan tangan atau kaki Anda, Anda mungkin masih bisa melakukannya dengan baik saat ini. 

Bagaimana dengan 20 atau 30 tahun lagi? Anda jelas tidak akan bisa bertahan hanya dengan menekan-nekan tombol keyboard di depan komputer untuk melakukan entry atas hal-hal yang sama sepanjang hidup Anda. 

Jika Anda bercita-cita menjadi petani atau traveller pengeliling dunia, Anda pun sudah harus mempersiapkannya dari sekarang. Lebih dari itu, ada satu hal yang bisa amat membantu mencapai apapun cita-cita Anda di masa depan dan pada saat yang sama menyelesaikan berbagai tugas Anda di masa sekarang dengan lebih baik, yaitu lebih sering menulis.

Jika kita perhatikan baik-baik, tingkatan achievement (pencapaian) yang dianggap paling tinggi bagi seorang profesional adalah membagi semua ilmu yang dimiliki kepada orang lain. Itu sebabnya setiap orang hebat di dunia pada akhirnya akan menulis buku atau menjadi public speaker yang berbicara di depan orang banyak. 

Artinya, hampir bisa dipastikan bahwa karir setiap profesional akan bermuara pada aktivitas berbicara dan menulis. Menjadi pembicara atau penulis. Seorang S3 pada akhirnya harus mampu berbicara dan menulis dengan baik. Seorang pedagang asongan yang sempat menjadi konglomerat pun demikian. Maka, menulis adalah alat survival (mempertahankan hidup).

Anda harus percaya, muara manapun yang Anda pilih – pembicara atau penulis, kemampuan menulis adalah tulang punggungnya. Masalahnya, apa yang sudah Anda persiapkan mulai sekarang, sementara kita mengetahui bahwa aktivitas menulis Anda terbilang minim?

Pada tahun 1988, sebuah survey melaporkan bahwa 79% dari eksekutif yang menjadi objek survey mengungkapkan bahwa menulis adalah kemampuan yang paling diabaikan dalam dunia bisnis. Padahal menurut mereka, keahlian menulislah yang justru paling penting dalam konteks produktifitas.

Pada tahun 1989, seberkas white paper berjudul “Perspectives on Education: Capabilites for Success in Accounting Profession” mengungkapkan bahwa semua dari 8 besar kantor akuntan publik (Big-8 Firms di AS) menyepakati bahwa akademi dan universitas manapun semestinya menyediakan suatu kurikulum, yang bisa mengembangkan kemampuan komunikasi para mahasiswa.

Pada tahun 1990, Accounting Education Change Commission, menggaungkan sentimen yang sama sekali lagi dalam “Objectives of Education for Accountants: Position Statement Number One.

”Para siswa, calon akuntan dan para profesional yang menunjukkan kemampuan komunikasi yang kuat, secara tegas menunjukkan keunggulan dalam pasar tenaga kerja dan berkecenderungan lebih berhasil di sepanjang karirnya. 

Keahlian komunikasi dalam bentuk tertulis yang kuat akan bermuara pada job placement yang lebih baik, diperolehnya kepercayaan untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar, kepuasan kerja yang lebih besar, hasil yang lebih tinggi dalam job performance evaluations dan kemajuan karir yang lebih pesat. 

Kemampuan menulis yang tidak jelas, ambiguous (rancu-tidak jelas) dan tak terorganisir dengan baik akan menghasilkan kerugian berupa turunnya tingkat kepercayaan supervisor atau client’s goodwill.

US Labor Departement (Depnakernya Amrik) memberikan catatan bahwa sebagian besar bidang profesi dan pekerjaan di masa yang akan datang, akan menuntut kemampuan menulis sebagai salah satu syarat utama. Dunia kerja terus berubah dan yang akan survive adalah orang-orang yang memiliki kemampuan dalam komunikasi, tanpa memandang bidang pekerjaannya (1991).

Pada tahun 1992, Associated Press melaporkan hasil sebuah survey yang dilakukan terhadap 402 perusahaan. Survey itu mengungkapkan bahwa para eksekutif memberi penghargaan tertinggi pada kemampuan menulis namun dalam kenyataannya, 80% pegawai mereka berada pada tingkat memprihatinkan sehingga harus di upgrade kemampuan menulisnya. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 20% dibandingkan hasil survey yang sama tahun 1991.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment