Powered by Blogger.
RSS

Pendekatan Jurnalistik untuk Siaran Pers

DASAR-DASAR PENULISAN NASKAH PUBLIC RELATIONS
Pendekatan Jurnalistik untuk Siaran Pers

Menulis siaran pers dimulai dengan mempertimbangkan nilai berita (news value) kejadian ataupun masalah yang akan disiarkan. Karena siaran pers itu diharapkan dimuat --- paling tidak dikutip --- media massa., tentulah pengukuran news value yang dikenal dalam jurnalistik harus dipahami orang-orang PR/hubungan masyarakat yang membuat press release tersebut.

Cara mengukur nilai berita suatu peristiwa ataupun masalah yang dipakai oleh praktisi PR dan yang dipakai dunia pers, mungkin memang tidak akan pernah dapat disamakan. Tetapi tidak berarti bahwa kedua-duanya tidak dsaling mendekati. Bagaimanapun juga penulisan press release di samping mempertimbangkan kepentingan instituso yang mengeluarkan siaran pers itu, perlu disertai dengan kesadaran akan nilai berita bagi orang banyak dan hak-hak publik akan informasi yang benar, jelas dan jujur. 

Yang diperlukan dalam hal ini adalah adanya kesadaran dan pemahaman yang baik di kalangan petugas PR tentang apa yang disebut sebagai “berita” oleh dunia jurnalistik. Dengan kata lain dapat disebutkan pertugas PR hendaknya dapat memahami cara pandang jurnalistik atau news concept dalam jurnalisme dalam memilih dan menyampaikan laporan untuk publik. Menyiapkan siaran pers dengan cara pandang seperti itu akan membuka peluang bagi keberhasilan upaya public relations.

Memahami Cara Pandang Jurnalistik (News Concept)
Peristiwa dan masalah – Jurnalistik senantiasa memperhatikan dua soal dalam mencari bahan untuk dipublikasikan kepada khalayak luas. Yang pertama adalah peristiwa dan yang kedua adalah masalah. 
Peristiwa adalah kejadian yang melahirkan kenyataan-kenyataan baru melalui proses yang relatif cepat, berlangsung dalam waktu pendek (melahirkan perubahan) dan kemudian selesai. Masalah adalah kenyataan yang tengah dihadapi masyarakat atau lingkungan sosial tertentu, hidup atau senantiasa ada dalam periode yang agak panjang dan dirasakan perlu mendapatkan perubahan (perbaikan) atau harus dipercahkan (diselesaikan). 

Untuk menerangkan segenap peristiwa/masalah kepada publik, jurnalistik (dan tentunya juga siaran pers) mempergunakan fakta yang dapat dibuktikan keberadaan dan kebenarannya. Selain fakta empirik, jurnalistik juga mempergunakan gagasan atau ide yang menyangkut kenyataan yang ada itu sebagai isi laporan.

Penting dan Menarik – Suatu peristiwa maupun masalah akan layak menjadi bahan siaran pers jika peristiwa/masalah itu penting atau menarik bagi khalayak. Peristiwa/masalah itu menjadi penting bagi khalayak jika di dalamnya terdapat (terlibat) kepentingan orang banyak (publik). Suatu peristiwa maupun masalah dikatakan menarik jika peristiwa/masalah itu mengundang perhatian (rasa ingin tahu) orang banyak walaupun di dalam peristiwa/masalah itu sendiri tidak terkandung kepentingan publik. 

Dalam kenyataannya apa yang penting dan menarik bagi khalayak senantiasa berubah dari masa ke masa dan berbeda antara suatu lingkup social dengan lingkup social lainnya. Masalah lingkungan hidup misalnya, setelah adanya kesadaran tentang itu (yang mulai bangkit tahun 1970-an) dan karena kian derasnya proses pengrusakan lingkungan itu sendiri, kian hari kian kuat keududukannya sebagai issue penting di tengah khalayak. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment