DASAR-DASAR PENULISAN NASKAH PUBLIC RELATIONS
Tema: "Mengembangkan Pengetahuan Melalui Menulis"
Pengetahuan dan keahlian seseorang dapat dikembangkan dengan akurat dan efektif melalui kegiatan menulis dari pada sekedar membaca atau berdiskusi saja.
Ingatlah kembali bagaimana sulitnya saat kita masih di Taman Kanak-kanak, saat di SD, SMP, SMA atau bahkan di bangku kuliah.
Kita telah belajar dengan keras, susah payah atau bahkan menyakitkan. Mulanya kita hanya dituntut untuk bisa berkata-kata.
Kemudian kita diperkenalkan pada huruf dan simbol. Selanjutnya kita dituntut untuk selalu membaca. Pada saat yang sama, kita juga mulai dituntut untuk mulai menulis dan mendengarkan orang lain dengan lebih baik. Memasuki SMP, kita diharapkan sudah menguasai semuanya.
Sejak saat itu kita mulai menguasai semuanya. Kita mulai pintar membaca, mendengar orang lain lewat debat dan diskusi, mulai pandai berbicara dan sesekali menulis.
SEKALI-SEKALI? Ya kita hanya menulis sekali-sekali saja! Coba kamu hitung dan bandingkan porsi kalian dalam membaca, mendengar atau berbicara dengan menulis.
Kamu pasti terkejut bahwa aktivitas menulismu tidak akan mencapai 25% dari keseluruhan aktivitas kamu. Dalam banyak hal, pekerjaan menulis laporan atau proposal bahkan sudah menjadi semacam alergi bagi kamu sendiri. Apa yang terjadi?
Yang terjadi sesungguhnya adalah ketidakseimbangan dalam perkembangan kemampuan kalian. Dan dalam hal ini, kamu telah menyia-nyiakan apa yang sudah kamu peroleh sejak kecil dengan mengembangkannya tanpa memperhatikan proporsi.
Kemampuan menulis itu penting. Penting bagi karirmu, penting bagi cita-cita kalian dan penting bagi karakter kepemimpinan kamu di masa datang.
Perhatikan grafik berikut ini. Grafik ini tidak dibuat berdasarkan data-data, namun demikian kita bisa sangat yakin bahwa fenomena ini memang nyata adanya.
Ada Grafik tapi tidak keluar!!! Lihat di print out yang kamu miliki.
Selama sekolah kita masih mungkin bisa menyeimbangkan kemampuan dalam menulis, membaca, mendengar dan berbicara.
Akan tetapi begitu kita memasuki dunia karir dan wilayah kerja, perkembangan kemampuan menulis kita mulai tertinggal jauh dari kemampuan kita dalam membaca, mendengar dan berbicara.
Sengaja atau tidak, aktivitas menulis kita hanya dibatasi pada laporan, formulir atau proposal. Padahal, kemampuan kita yang lain terus tumbuh dan berkembang. Maka, sangat mungkin kemampuan menulis kamu menjadi stagnan (mandeg) atau bahkan menurun.
Cepat atau lambat, sesuai karakteristiknya penurunan kemampuan dalam menulis justru berkembang menjadi hambatan bagi kemajuan kemampuan membaca, mendengar dan berbicara.
Tidak menulis berarti kalian telah menyia-nyiakan kemampuan dasar yang sudah kalian peroleh di masa-masa awal pendidikanmu. Dengan kata lain, telah terjadi penyimpangan dari rencana hidup atau blue print kamu sendiri, yang semestinya dikembangkan secara paralel dan seimbang!
Berikut ini adalah fakta-fakta tentang pentingnya menulis bagi keberhasilan seorang profesional.
Hackett, Betz dan Doty (1985), dalam sebuah buku mereka mengungkapkan bagaimana karir seseorang bisa dikembangkan melalui sebuah matriks seperti berikut ini.
Communication Skill Career Advancement Skill
Interpersonal Skill Job-Specific Skill
Political Skill Adaptive-Cognitve Skill
Administrative and Leadership Skill Career Management Skill
Kemampuan menulis adalah bagian yang tak terpisahkan dari pengembangan Job-Specific Skill. Oleh sebab itu, mereka meletakkan kemampuan menulis sebagai salah satu unsur utama.
0 comments:
Post a Comment