• Definisi Riset Media
Adalah Ilmu yang berusaha mencari
atau meneliti atas suatu masalah yang ada dan dapat dilihat dari media.
Sumber : Catatan Pa.Kunto
Sedangkan Kata media berasal dari
bahasa latin Medius yang secara harafiah berarti tengah, perantara, atau
pengantar. namun penegertian media dalam proses pemebelajaran cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menagkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
A. Riset Eksploratoris
Riset eksploratoris adalah riset
yang memiliki tujuan untuk mendapatkan keterangan, wawasan, pengetahuan, ide,
gagasan, pemahaman, dan lain sebagainya sebagai upaya untuk merumuskan dan
mendefinisikan masalah, menyusun hipotesis, serta dapat dilanjutkan dengan
riset lanjutan yang lebih advance.
Sifat-sifat riset exploratory :
- hasil riset bersifat tentatif
- bertujuan untuk lebih memahami
akar permasalahan
- dapat dilanjutkan dengan riset
lanjutan yang lebih serius
- proses riset tidak terstruktur
rapi
- analisa data primer dengan
sampel yang kecil
- Informasi dasar berdifat
fleksibel
Contoh riset eksploratoris :
- Interview atau wawancara secara
mendalam
- FGD / focus group discussion /
diskusi berkelompok
- studi kasus yang pernah terjadi
- Analisa data sekunder
- Survey ke para ahli
B. Riset Konklusif
Riset konklusif adalah jenis
riset di mana tujuan utama menguji suatu hipotesis atau hubungan tertentu.
Sifat-sifat riset exploratory :
- hasil riset bersifat konklusif
- bertujuan untuk menguji suatu
hubungan atau hipotesis
- Hasil riset biasanya digunakan
untuk pengambilan keputusan
- proses riset formal serta
terstruktur rapi
- analisa data kuantitatif dengan
sampel yang besar
- Informasi dasar yang dibutuhkan
telah siap
Conclusive Research dapat dibagi
menjadi dua macam, yakni :
1. Riset Deskriptif
Riset deskriptif adalah riset
yang bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan suatu karakter /
karakteristik atau fungsi dari sesuatu hal. Dalam riset ini diperlukan
informasi lengkap 6W yaitu why, when, who, what, where dan way. Contoh riset
deskriptif adalah seperti bagaimana persepsi konsumen terhadap pelayanan
telepon seluler fren mobile-8.
2. Riset Kausal
Riset kausal adalah riset yang
bertujuan untuk menentukan hubungan dari suatu sebab akibat / causal dari suatu
hal. Contohnya seperti bagaimana hubungan antara harga bbm / bahan bakar minyak
terhadap jumlah pengguna sepeda motor.
Pengertian Penelitian:
Penelitian adalah istilah
Indonesia yang merupakan terjemahan dari kosakata research (bhs Inggris), yang
diindonesiakan dengan riset. Re bermakna kembali, sedangkan search bermakna
mencari. Research secara literal berarti mencari kembali.
Menurut kamus Webster`s New
International:
Penelitian adalah penyelidikan
yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip suatu
penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu.
Menurut Hillway (1956):
Penelitian adalah suatu metode
studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna
terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap
masalah tersebut; “a method of study by wich through the careful and exhaustive
investigation of all acertainable evidence bearing upon a definable problem, we
reach a solution to that problem”.
Whitney (1960) mengutip beberapa
definisi:
* Penelitian adalah pencarian
atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini
dilakukan terhadap masalah-masalah yang dipecahkan (Parsons, 1946).
* Penelitian adalah transformasi
yang terkendalikan atau terarah dari situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataan
yang ada padanya dan hubungannya (Dewey 1936).
* Penelitian merupakan sebuah
metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis
(critical thinking). Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi
terhadap masalah, memformulasikan hipotesa atau jawaban sementara, membuat
kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas
semua kesimpulan untuk menemukan apakah ia cocok dengan hipotesis (Woody, 1927)
Lalu Whitney menyimpulkan:
Disamping untuk memperoleh
kebenaran, kerja menyelidik harus pula dilakukan secara sungguh-sungguh dalam
waktu yang lama. Dengan demikian, penelitian merupakan suatu metode untuk
menemukan kebenaran, sehingga penelitian juga merupakan metode berpikir secara
kritis.
Ciri-ciri penelitian menurut Gee
(1957):
1. adanya suatu pencarian,
penelidikan atau investigasi terhadap pengetahuan baru, atau sekurang-kurangnya
sebuah pengaturan baru atau interpretasi (tafsiran) baru dari pengetahuan yang
timbul.
2. pandangan harus kritis dan
prosedur harus sempurna
3. aktifits lebih banyak tertuju
pada pencarian (search) daripada suatu pencarian kembali
Kesimpulan Mohammad. Nazir:
Penelitian adalah sebagai
pencarian pengetahuan dan pemberiartian yang terus-menerus terhadap sesuatu.
Menurut Winarno Surakhmat:
Penelitian adalah kegiatan ilmiah
mengumpulkan pengetahuan baru dari sumber-sumber primer, dengan tekanan tujuan
pada penemuan prinsip-prinsip umum, serta mengadakan ramalan generalisasi di
luar sampel yang diselidiki.
• ]Fungsi Riset Media
? Planning
? Evaluasi
? Segmentasi
Sumber : Catatan Pa.Kunto
Riset Media Online
Internet sudah lama dikenal di
negeri kita. Tapi percaya atau tidak, belum pernah ada satu lembaga independen
yang mulai mendata beragam hal yang berhubungan dengan dunia online. Riset yang
paling mendasar mungkin bisa didapat dari APJII. Dari sini kita setidaknya bisa
mengetahui jumlah pengguna internet di Indonesia. Namun itu pun, hanya bersifat
estimasi yang dilakukan pada tahun 2005.
Terkait dengan semakin banyaknya
brand yang berkampanye online, seharusnya ada hal-hal yang bisa dipelajari
lebih lanjut dari setiap kampanye tersebut. Sayangnya, belum ada lembaga
independen yang memulai riset tentang hal ini. AC Nielsen Indonesia pun belum
pernah melakukannya. Fokus mereka saat ini masih pada media cetak dan
elektronik.
Apa yang dilakukan banyak
produsen dan agency di Indonesia dengan beragam kampanye online-nya umumnya
dilakukan sebatas trial and error. Dalam setiap aktivitas kampanye online-nya,
yang jadi patokan adalah pengalaman dari sebelumnya. Kalau dulu program
kampanyenya seperti ini, maka hasilnya seperti ini. Kalau misalnya dilakukan
dengan cara yang berbeda, hasilnya pun jadi seperti ini. Tidak ada tolak ukur
yang sama dalam setiap pengukurannya.
Setiap produsen dan agency
menjaga kerahasiaan datanya masing-masing. Hal ini pula yang menyulitkan standarisasi
pengukuran. Di sinilah sebenarnya lembaga riset independen dibutuhkan.
Seharusnya lembaga seperti AC Nielsen sudah memiliki metode pengukurannya,
karena AC Nielsen di US pernah melakukan riset seperti ini sebelumnya. Mereka
tinggal mengadaptasinya dengan kebutuhan lokal di Indonesia.
Kemajuan aktivitas online di
Indonesia tidak akan lepas dari riset dan data pendukung. Sebagai contoh,
secara gamblang mungkin kita bisa menebak aktivitas yang paling sering
dilakukan pengguna internet di Indonesia. Namun, karena tidak didukung dengan
data yang valid, agak susah bagi kita untuk meyakinkan para calon-calon
produsen dan investor betapa pentingnya mereka berinvestasi dalam aktivitas di
dunia maya.
Terlepas dari belum adanya
lembaga independen yang memulai riset di dunia online, siapa tahu ada
rekan-rekan mahasiswa yang baru saja melakukan penelitian tugas akhir seputar
dunia online? Apapun itu risetnya, ada baiknya kalau bisa kita pelajari
bersama. Jadi, jika ada rekan-rekan yang pernah melakukan riset online dalam
bentuk apapun, sekiranya berbaik hati untuk mengirimkannya ke Media Ide. Nanti
akan dibuatkan PDF-nya, dan akan ditaruh di halaman download.
Studi Riset Media elektronik
terbagi dalam dua kategori utama:
• Riset rating dan
• Riset nonrating.
Riset Rating:
Ketika radio mulai populer pada
1920-an, dan para pengiklan mulai melihat potensinya untuk menarik pelanggan,
mereka menghadapi problem untuk mengukur jumlah audience. Berbeda dengan media
cetak, yang memiliki angka sirkulasi yang jelas, media elektronik tak punya
data penonton yang memadai, kecuali angka perkiraan. Surat sukarela dari
pendengar radio adalah sumber data pertama, namun sukarelawan jelas tidak
mewakili audience umum.
Dari sinilah, mulai dikenal studi
rating dengan pengambilan sample dari audience. Studi rating ini untuk
waktu-waktu mendatang masih akan terus digunakan, namun ada beberapa hal
mendasar yang perlu diketahui tentang sistem rating:
Rating hanyalah pendekatan atau
perkiraan dari ukuran jumlah audience. Rating ini tidak mengukur kualitas
program atau pendapat tentang program.
Rating tidak bisa dijadikan bahan
pegangan secara sama. Perusahaan pengukur rating yang berbeda bisa menghasilkan
angka rating yang berbeda, untuk pasar yang sama pada periode waktu yang sama.
Riset Non-Rating:
Meskipun audience rating adalah
data riset yang paling mencolok digunakan oleh media siaran, stasiun siaran,
rumah produksi, pengiklan dan konsultan siaran menggunakan juga berbagai
metodologi lain.
Riset Non-Rating memberikan
informasi tentang apa yang disukai dan tidak disukai oleh audience,
menganalisis berbagai jenis pemrograman, serta info demografi dan gaya hidup
audience, dan banyak lagi.
Semua informasi ini dimaksudkan
untuk membekali para pengambil keputusan di industri media dengan informasi,
yang dapat menghapus “pendekatan kira-kira.” Riset non-rating memang tidak bisa
memecahkan semua persoalan yang dihadapi pihak penyiaran, namun bisa digunakan
untuk mendukung pengambilan keputusan.
Program Testing:
Salah satu cara Riset Non-Rating
adalah Pengujian Program (program testing). Riset saat ini telah menjadi bagian
yang diterima dalam pengembangan dan produksi program serta iklan komersial.
Sudah menjadi praktik umum untuk menguji produksi ini di setiap tahapan
berikut.
Karena program yang besar dan
komersial biasanya sangat mahal, maka producer dan sutradara berminat untuk
mengumpulkan reaksi awal terhadap proyek yang direncanakan. Adalah konyol,
untuk menghabiskan banyak uang bagi proyek-proyek yang hanya akan menarik
sedikit audience.
Satu cara untuk mengumpulkan data
awal adalah membuat pernyataan pendek yang merangkum penjelasan tentang program
atau iklan komersial tertentu, dan menunjukkannya pada subjek. Subjek dimintai
opininya tentang gagasan program itu, serta apakah mereka berminat menontonnya
atau mau membeli produk berdasarkan informasi singkat tersebut. Hasilnya bisa
menjadi indikasi, apakah program atau komersial itu akan sukses atau tidak.
Jika di tingkat gagasan ini
diterima atau dianggap baik, dibuatlah suatu model atau simulasi. Perangkat
keras media ini sering disebut sebagai rough cuts, storyboards, photomatics,
animatics, atau executions. Rough cut adalah produksi yang sangat sederhana
(simplistik), biasanya menggunakan aktor amatir, dengan sedikit atau tanpa
editing sama sekali, dan perangkat set seadanya. Model lain adalah foto, gambar
atau scene yang dirancang untuk memberikan gagasan dasar dari program atau
komersial tersebut bagi siapa saja yang ingin melihatnya.
Rough cut itu diuji, dengan biaya
produksi yang tidak mahal. Pengujian ini memberi informasi tentang naskah
(script), karakterisasi, hubungan karakter, setting, pendekatan sinematik, dan
daya tarik keseluruhan. Tahapan ini umumnya tidak langsung bisa memberitahu
apanya yang salah, jika ternyata daya tariknya kurang, tapi paling tidak bisa
memberi indikasi jika ada sesuatu yang salah.
Tahapan berikut, ketika produk
akhir sudah jadi, riset pasca produksi (post-production research) bisa
dilakukan. Produk yang sudah selesai ini dites di teater mini, atau di pusat perbelanjaan,
di tempat tinggal subjek, atau lewat telepon (dalam hal iklan radio).
Riset ini, misalnya, bisa
menyimpulkan bahwa ending suatu program tak bisa diterima audience, dan harus
diedit ulang atau pengambilan gambar ulang. Banyak problem yang tadinya tidak
terlihat selama proses produksi mungkin bisa diketahui pada riset pasca
produksi. Data ini biasanya memberikan data reaksi awal audience kepada
producer, untuk menyelesaikan tuntas atau menyelesaikan sebagian dari produk
itu.
Sumber – sumber :
• Dirangkum dari berbagai sumber
oleh: Satrio Arismunandar
• Catatan Pa.Kunto
• Internet tentang riset media
• Wikipedia
• Kamus besar Bahasa Indonesia
10 comments:
https://bayanlarsitesi.com/
Manisa
Denizli
Malatya
Çankırı
MV03
izmir evden eve nakliyat
malatya evden eve nakliyat
hatay evden eve nakliyat
kocaeli evden eve nakliyat
mersin evden eve nakliyat
SVZX7
42804
Silivri Fayans Ustası
Samsun Evden Eve Nakliyat
Coin Nedir
Ağrı Evden Eve Nakliyat
Çerkezköy Parke Ustası
70A49
Şırnak Parça Eşya Taşıma
Artvin Şehir İçi Nakliyat
Kars Evden Eve Nakliyat
Sivas Şehir İçi Nakliyat
Bursa Parça Eşya Taşıma
Kocaeli Evden Eve Nakliyat
Balıkesir Evden Eve Nakliyat
Antep Şehirler Arası Nakliyat
Hakkari Evden Eve Nakliyat
0A330
Kırşehir Parça Eşya Taşıma
Erzurum Lojistik
Bingöl Evden Eve Nakliyat
Tekirdağ Evden Eve Nakliyat
Çerkezköy Bulaşık Makinesi Tamircisi
Diyarbakır Parça Eşya Taşıma
Bolu Şehir İçi Nakliyat
Kocaeli Şehir İçi Nakliyat
Erzincan Evden Eve Nakliyat
7F6EA
%20 referans kodu
47B0A
ücretsiz görüntülü sohbet
kadınlarla görüntülü sohbet
aydın ücretsiz sohbet uygulaması
trabzon sohbet muhabbet
sohbet odaları
canlı görüntülü sohbet
eskişehir yabancı görüntülü sohbet uygulamaları
istanbul rastgele sohbet odaları
osmaniye görüntülü sohbet yabancı
86936
erzurum canlı sohbet sitesi
Adana Kadınlarla Sohbet Et
görüntülü sohbet uygulama
yalova yabancı görüntülü sohbet uygulamaları
samsun görüntülü sohbet siteleri ücretsiz
maraş tamamen ücretsiz sohbet siteleri
aksaray bedava sohbet chat odaları
agri rastgele sohbet uygulaması
nevşehir canlı sohbet siteleri
B2E6F
Kırşehir Canlı Görüntülü Sohbet
ücretsiz görüntülü sohbet
goruntulu sohbet
siirt nanytoo sohbet
Kocaeli Canlı Sohbet Odası
kayseri en iyi görüntülü sohbet uygulaması
eskişehir telefonda sohbet
nevşehir rastgele sohbet siteleri
malatya canlı sohbet uygulamaları
AB15E
Binance Hesap Açma
Soundcloud Beğeni Satın Al
Btcturk Borsası Güvenilir mi
Binance Kimin
Mexc Borsası Güvenilir mi
Periscope Takipçi Hilesi
Tumblr Takipçi Satın Al
Onlyfans Takipçi Satın Al
Coin Çıkarma Siteleri
Post a Comment