1. Diffusion
of Innovation Theory
Teori ini menempatkan orang yang
memiliki informasi atau penemuan sebagai orang yang memiliki potensi
mempengaruhi secara massal.
Seorang komunikator mendapatkan
pesan dari media massa kemudian disebarkan pada orang lain. Semakin sering
media menampilkan suatu berita, efek akan lebih cepat dirasakan audience yang
menikmati dan mengkonsumsi media tersebut. Sesuatu yang baru akan menimbulkan keingintahuan
masyarakat untuk mengetahuinya pula. Peran
media massa serta peran public opini mempunyai pengaruh sangat besar dalam
proses perubahan social.
Tahap yang dilakukan audiens untuk mengidentifikasi
pesan yang didapatkan, yaitu pertama akusisi informasi kemudian evaluasi
informasi yang telah didapat dan yang terakhir adalah mengadopsi informasi yang
telah didapatkannya.
Contoh:
Para pengguna Black Berry rata-rata kalangan elite,
dan bagi masyarakat diluar kalangan elite terkena imbasnya yaitu dengan
munculnya banyak telepon genggam ber key-pad qwerty. Dan proses dalam imbas
black Berry inilah yang dapat dikatakan sebagai proses diffusion of innovation.
2. Spiral
Of Silence
Teori memandang adanya
kecenderungan minoritas mengambil sikap diam di tengah situasi yang didominasi
mayoritas. Diam dapat berarti, menyesuaikan pendapat dengan mayoritas atau
menyembunyikan pendapat agar tidak terisolasi dalam kepungan mayoritas.
Teori Spiral Keheningan ini dapat
diuraikan sebagai berikut: individu memiliki opini tentang berbagai isu. Akan
tetapi, ketakutan akan terisolasi menentukan apakah individu itu akan
mengekspresikan opini-opininya secara umum. Untuk meminimalkan kemungkinan
terisolasi, individu-individu itu mencari dukungan bagi opini mereka dari
lingkungannya, terutama dari media massa.
Contoh:
Pendemo Absensi 75 % di UIN, saat itu hanya sebagian
mahasiswa yang menolak adanya program baru ini, namun di antara banyaknya
mahasiswa UIN, mengapa kelompok mayoritas lebih memilih tindakan diam di antara
suara minoritas, karena mereka menganggap bahwa suaranya “kemungkinan” telah
terwakili.
3. Uses
And Gratification
Teori ini memandang pengguna media
mempunyai kesempatan untuk menentukan pilihan-pilihan media sumber beritanya.
Dalam hal ini, pengguna media berperan aktif dalam kegiatan komunikasi untuk
memenuhi kepuasannya.
Teori ini mempertimbangkan apa yang
dilakukan orang pada media, yaitu menggunakan media untuk pemuas kebutuhannya.
Penganut teori ini meyakini bahwa individu sebagai mahluk supra-rasional dan
sangat selektif.
Contoh:
Seorang pebisnis yang menggunakan banyak media guna
melihat bursa efek yang sewaktu-waktu berubah, dan karena ini dia menganggap
satu media kurang begitu mewakili apa yang dicarinya, untuk itu pebisnis
tersebut mencari media lain yang dapat memenuhi apa yang diinginkannya.
0 comments:
Post a Comment