Definisi Periklanan
Menurut Arens (dalam Lubis, 2007)) iklan dikatakan sebagai komunikasi informasi yang terstruktur dan disusun bukan oleh perseorangan, biasanya dibayar untuk dan secara alami umumnya membujuk tentang produk (barang, jasa dan ide) yang diidentifikasi sponsor lewat berbagai media. Sedangkan menurut Tom Duncan (dalam Lubis,2007) iklan adalah hal yang tidak pribadi, pengumuman yang dibayar oleh suatu sponsor yang diketahui. Menurut (Blech&Blech) periklana didefinisikan sebagai bentuk pembayaran dari komunikasi nonpersonal tentan sebuah organisasi, produk, pelayanan atau ide melalui sponsor yang teridentifikasi.
Fungsi-Fungsi Periklanan
Menurut Shimp (2003) Secara umum, periklanan dihargai karena dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya
1.) Informing
Periklanan membuat konsumen sadar akan merek-merek, mendidik mereka tentang fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. Katena merupakan suatu bentuk komunikasi yang efektif, berkemampuan menjangkau khalayak luas dengan biaya per kontak yang relative rendah, periklanan memfasilitasi pengenalan merek-merek baru meningkatkan jumlah permintaan terhadap merek-merek yang telah ada dan meningkatkan puncak kesadaran dalam benak konsumen untuk merek-merek yang sudah ada dalam kategori produk matang. Periklanan menampilkan peran informasi bernilai lainnya – baik untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya- dengan mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek-merek yang telah ada. Praktik seperti ini disebut periklanan ekspansi pemanfaatan
2.) Persuading
Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk) pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer - yakni, menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering, iklan berupaya membangun permintaan sekunder, permintaan bagi merek perusahaan yang spesifik.
3.) Reminding
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan poduk yang diiklankan, dampak periklanan di masa lalu memingkinkan merek pengiklan untuk hadir di benak konsumen sebagai suatu kandidat merek yang akan dibeli.
4.) Adding Value (memberikan nilai tambah)
5.) Asisting (mendampingi)
Sifat Iklan
Kotler (dalam Satriojati, 2007)) menjelaskan bahwa iklan memiliki 4 sifat, yaitu
1. Presentasi umum (public presentation)
Iklan merupakan cara untuk berkomunikasi secara umum. Dengan sifat umum tersebut pemasang iklan memberikan penawaran yang terstandarisasi kepada audiens
2. Kemampuan mengajak
Iklan adalah salah satu sarana komunikasi yang memiliki kemampuan penyebaran yang luas dan memungkinkan pemasang iklan untuk mengulang pesan yang sama berulang kali. Iklan juga memungkinkan audiens menerima dan membandingkan pesan dari beberapa pesaing. Iklan yang berskal besar akan menumbuhkan kesan positif audiens terhadap ukuran, kekuatan dan keberhasilan perusahaan yang memasang iklan
3. Kemampuan berekspresi yang lebih kuat (amplified expressiveness)
Iklan juga memiliki sigat untuk mendramatisir perusahaan dan produknya melalu penggunaan gambar, suara dan warna yang penuh dengan seni
4. Tidak bersifat pribadi (impersonality)
Sifat pribadi dalam iklan ini berarti audiens tidak perlu wajib untuk memperhatikan atau menanggapi sebuah iklan. Iklan lebih cenderung berupa monolog atau komunikasi satu arah saja, bukan merupakan dialog
Tujuan iklan
Menurut Kennedy dan Soemanagara (dalam Satriojati, 2007) menulis bahwa tujuan iklan pada akhirnya meningkatkan perubahan sikap dan perilaku konsumen. Strategi komunikasi yang dirancang secara tepat akan menghasilkan tindakan yang diinginkan. Berikut adalah tujuan utama dari kegiatan periklanan.
1. Menyadarkan audiens serta member informasi mengenai sebuah barang, jasa atau ide
2. Menumbuhkan dalam diri audiens suatu perasaan suka akan barang, jasa atau ide yang disajikan dengan memberinya persepsi
3. Meyakinkan audiens akan kebenaran tentang apa yang dianjurkan dalam iklan dan karenanya menggerakkannya untuk berusaha memiliki atau menggunakan barang atau jasa yang dianjurkan.
Model Komunikasi Periklanan
Model komunikasi periklanan dikemukakan oleh Barbara Stern (dalam Lubis, 2007), dalam periklanan terdapat :
1. Sumber
a. Sponsor, secara hukum bertanggung jawab terhadap komunikasi dan mempunyai pesan yang ingin dikomuniksikan kepada konsumen sebenarnya.
b. Pencipta (author), contohnya copywriter, art director atau tim kreatif agensi periklanan
c. Juru bicara (persona)
2. Pesan
a. Autobiography menggambarkan “saya” menceritakan sebuah cerita kepada “anda” khalayak bayangan ikut mendengarkan pengalaman pribadi saya.
b. Narrative, orang ketiga menceritakan sebuah kisah tentang orang lain pada khalayak bayangan
c. Drama, karakter-karakter berakting langsung depan khalayan bayangan yang bermpati
3. Penerima pesan
a. Implie
b. Sponsoral
c. Actual consumer
Daftar Pustaka
Satriojati, Wahyu Aji Anindhiyo. 2007. Analisis Perbandingan Efektifitas Iklan Animasi dan Non Animasi: Studi Produk Low-Involvement dan High-Involvement. Universitas Indonesia : Depok
Lubis, Tania Fatima. 2007. Perbandingan Pembentukan Imej Merek Melalui Iklan Dan Event Dengan Berfokus Pada Imej Merek Sampoerna A Mild. Universitas Indonesia : Depok
Shimp, Terence A. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Erlangga : Jakarta
Blech, George & Blech, Michael.2003.Advertising and Promotion an Integrated Marketing Communications Perspective. Mc Graw Hills : New York
4 comments:
Wow, So amazing post. Fantastic information share this post.
clipping path service
Thank you so much for the detailed article
karabük
karaman
giresun
kastamonu
antep
0BTQQJ
Post a Comment