Media Transmisi Non
Fisik Terestrial
Teknologi Komunikasi
Dosen Ir. Teguh Prayudi
Terestrial berasal dari
kata terra : bumi
Media Transmisi Non
Fisik Terestrial adalah media transmisi dalam bentuk gelombang radio yang
perambatannya tidak jauh atau seolah-olah sejajar dengan bumi (tidak termasuk
transmisi satelit)
Pemakaian gelombang
radio sebagai media transmisi biasanya ditentukan berdasarkan frekuensi/panjang
gelombang
Frekuensi adalah
banyaknya getaran yang melewati titik tertentu dalam suatu interval waktu yang
berlainan
Satuan frekuensi
disebut : Heartz sesuai penemu gelombang
elektromagnetik : Heinrich Hertz ( Jerman)
Frekuensi ini
berbanding terbalik dengan panjang gelombang sesuai dengan rumusnya :
kecepatan
Frekuensi = ————–
gelombang
Jenis Frekuensi :
Middle Frekuensi (MF) :
300 – 3.000 KHz
High Frekuensi (HF) : 3
– 30 MHz
Very High Frekeunsi
(VHF) : 30 – 300 MHz
Ultra High Frekuensi
(UHF) : 300 – 3.000 MHz
Super High Frekuensi
(SFH) : 3 – 30 GHz
Extremely High
Frekuensi (EHF) : 30 – 300 GHz
Besaran masing-masing
jenis frekeunsi radio disebut Spektrum Frekuensi Radio
MF (Middle Frekuensi)
disebut dengan radio dengan panjang gelombang sedang. Banyak digunakan dalam
radio siaran swasta niaga
HF (High Frekuensi)
disebut sistem radio gelombang pendek, yang banyak dipakai untuk hubungan ke
tempat yang jauh/ terpencil.
VHF dan UHF disebut
sistem gelombang sangat pendek, banyak digunakan untuk kepentingan hubungan
jarak dekat.
SHF dan EHF disebut dengan
sistem gelombang mikro. Di Indonesia dipakai oleh Telkom untuk tererstrial dan
satelit
Sistem Transmisi Radio
HF
Gelombang Radio HF
biasanya digunakan untuk hubungan jarak jauh misalnya hubungan antar pulau.
Dengan sistem ini satu saluraan dapat digunakan untuk 4 percakapan sekaligus
tanpa saling mengganggu.
Gelombang radio HF
merambat melalui udara dan kemudian dipantulkan kembali ke bumi melalui lapisan
ionosfer. Jarak dua terminal bisa
mencapai lebih dari 1500 Km untuk satu hop.
Sistem ini daya jangkauannya
sangat jauh tetapi membutuhkan daya pancar yang kuat sehingga dibutuhkan
sumberdaya listrik yang banyak. Oleh karena itu biasanya tidak beroperasi 24
jam
Sistem Radio Transmisi
VHF/UHF
Sistem VHF bekerja pada
frekuensi 30 – 300 MHz, dan untuk UHF dengan frekuensi 300 – 3000 MHz.
Sistem VHF ini
berhubungan dengan cara line of sight (saling bercermin), artinya kedua tempat
dimaksud harus saling melihat sesamanya tanpa ada penghalang.
Sistem UHF mempunyai
kapasitas salur yang lebih besar dibanding VHF. Di negara kita sistem ini
dipakai untuk menghubungkan Surabaya dengan Banjarmasin melalui jalur
tropocaster. Disebut tropocaster karena pancaran gelombangnya dipancarkan oleh
saluran troposfer (atmosfer terbawah bumi kita).
Sistem Radio Transmisi
SHF
Sistem ini biasa
disebut juga sistem Gelombang Mikro (Microwave). Disebut gelombang mikro karena
menggunakan panjang gelombang yang sangat pendek. Sistem ini hanya menjangkau
50 – 70 Km, sehingga diperlukan repeater-repeater untuk menghubungkannya.
Contoh : Terminal
Gelombang Mikro Jakarta – Medan dengan jarak 2.300 Km memerlukan repeater
sebanyak 56 buah.
Di Indonesia dikenal
memiliki Sistem Gelombang Mikro Nusantara, yang meliputi :
Gelombang Mikro Trans
Sumatera
Gelombang Mikro Jawa –
Bali
Gelombang Mikro
Indonesia bagian Timur
Kelebihan dan
Kekurangan
Gelombang Radio HF
Kelebihan
Dapat menjangkau jarak
yang kauh
Dapat melewati laut,
gurun, tandus, hutan belantara,
Dapat melintasi daerah
rawan
Kapasitas lebih besar
dibanding saluran fisik
Kekurangan
Tidak dapat beroperasi
selama 24 jam
Mudah terganggu oleh
keadaan cuaca
Kualitas percakapan
kurang bisa diandalkan
Kapasitas Kecil
Gelombang Mikro
Kelebihan
Kemampuan salur yang
besar dibanding HF
Keandalan Tinggi tidak
terpengaruh oleh cuaca
Memungkinkan
disalurkannya percakapan SLJJ
Fleksibilitas Tinggi
Repeater dapat
dikendalikan tidak perlu dijaga oleh tenaga teknis
Kekurangan
Jarak jangkau lebih
pendek dibanding HF
Membutuhkan saluran
repeater yang banyak
Lokasi repeater sering
terpencil dan sukar dicapai
Membutuhkan penelitian
site yang tepat lama dan sukar
Perambatan gelombangnya
mudah terpengaruh oleh gunung
0 comments:
Post a Comment